Savanah’s pov
Malam ini aku tidur sekamar dengan Harry. Itu semua akibat Harry mendapat Dare dari Niall dan tadi Harry berhasil membuatku menangis dengan pertanyaannya mengenai dad.
“savannah, apa kau akan tetap berada disitu sampai besok pagi atau masuk kekamar untuk tidur?” Harry bertanya padaku saat dia sudah berada didepan pintu kamarnya, sedangkan aku berada di sofa ruang tengah.
“kau masuk saja dulu, aku akan menyusul”
“baiklah” diapun masuk kedalam kamarnya sedangkan aku berjalan kearah dapur untuk mengambil beberapa cemilan yang berada dikulkas. Aku mengambil sekotak coklat dan susu lalu berjalan kembali menuju kamar aku dan Harry mala mini. Saat sudah berada didepan pintu, jantungku berdegup kencang. Mungkin aka nada rasa canggung saat aku sudah masuk ekdalam kamar. Tapi sudahlah…
Aku pun membuka pintu kamar lalu berjalan memasuki kamar. Harry sedang berbaring diatas kasur sambil mengutak-atik i-Phone nya dan dia sedang…………SHIRTLESS. Dia pun menoleh kearahku dan tersenyum, lalu dia mematikan i-Phonenya dan menaruhnya dimeja kecil disebelah kasur.
“hey, kau bawa apa?” tanya Harry padaku sambil membenarkan posisinya menjadi duduk.
“coklat dan susu, kau mau?” aku menunjukan sekotak coklat dan susu yang berada ditanganku.
“aku mau, sini duduk disebelahku” jawabnya sambil menepuk2 kasur disebelahnya. Aku pun berjalan menuju kasur dan duduk disebelahnya. Harry membuka kotak coklatnya lalu memakan sebuah cokelat yang berisi hazelnut.
“aku suka cokelat ini, sangat lezat. Kau suka cokelat rasa apa?”
“apa saja, aku suka semua cokelat yang rasanya manis”
“semua cokelat memang rasanya manis, memangnya ada cokelat yang rasanya pahit?”
“setahuku cokelat yang masih belum diolah rasanya pahit” diapun tertawa dengan jawabanku.
“memang, tapi siapa juga yang akan menjual cokelat yang belum diolah. Kenapa kau ini lucu sekali sih” dia mengacak2 rambutku lalu mencubit hidungku. Aku rasa pipiku sudah memerah karena dia melakukan hal tadi. Harry mengambil sebotol susu yang ada ditanganku lalu menegukanya sampai habis.
“kenapa dihabiskan? Kan aku yang mengambilnya, jika kau muau harusnya kau ambil sendiri didapur” aku kesal dengannya, aku tidak bisa tidur jika kau tidak minum susu. Tapi aku malas pergi kedapur lagi untuk mengambil susu lagi.
“thanks atas susunya,sekarang saatnya tidur, goodnight” diapun berbaring dengan punggunnya yang menghadapku. Aku berdecak kesal. Bisa2nya dia tidur, dia saja belum membereskan botol susu kosong dan kotak cokelat yang tadi kita makan. Aku pun mengambil botol susu dan kotak cokelatnya, aku berjalan menuju dapur untuk mengambil susu lagi dan membuang botol susu kosong.
Aku melihat Niall yang sedang berdiri didepan kulkas seperti sedang mencari sesuatu didalam kulkas itu.
“hey, Ni. Apa yang kaulakukan?” Niall pun menoleh kearahku dan matanya membulat saat melihat sekotak cokelat yang ada ditanganku.
“itu cokelatku. Kenapa kau makan tanpa bilang2 savanah?” tanya Niall sambil mengambil kotak cokelat itu.
“maaf, tadi aku tanya Louis dia bilang cokelat itu milik siapa saja, jadi aku mengmbilnya. Tapi aku hanya makan satu dan Harry juga hanya satu” aku takut Niall marah padaku karena aku mengambil makanannya.
“tidak apa savannah. Tapi lain kali jika kau inging bertanya tentang makanan2 ini, tanyakan saja padaku jangan dengan yang lain terutama Louis” aku menganggukan kepalaku lalu mebuka pintu kulkas, tapi aku tidak menemukan sebotol pun susu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Feelings
FanfictionMenjadi kekasih dari seseorang yg diidolakan adalah mimpi Savanah, tetapi bagaimana jika hal itu hanya sebuah sandiwara belaka? Ya, Savanah terlibat kedalam hubungan yg membuatnya merasa senang sekaligus tersakiti. Akankah Savanah terus menjadi pih...