Harvanah

167 10 4
                                    

Savanah’s pov

Hari ini aku sudah boleh pulang, setelah 1 minggu aku dirawat dirumah sakit. Jujur saja semenjak kecelakaan seminggu yang lalu, kepalaku jadi terasa lebih pusing dan sangat berat. Tapi aku tidak memberitahu siapa pun masalah ini karena aku tidak ingin membuat mereka khawatir. Hanya ada aku yang Harry diruangan ini, karena yang lainnya sudah terlebih dahulu ke bus.

“ayo Savanah” ajak Harry sambil menuntunku. Kami akan langsung berangkat ke Ghana karena mereka akan melangsungkan konser amal dan pembuatan video klip disana.

Banyak sekali paparazzi yang menunggu kami diluar rumah sakit. Bagaimana aku berjalan melewati mereka?? Aku tetap diam ditempat saat Harry berusaha menuntunku menuju keluar rumah sakit.

“are you ok?” tanya Harry.

“I’m scared” Harry pun tersenyum lalu mendekap tubuhku.

“it’s ok, you’re safe with me” jawabnya lalu kembali menuntunku.

***

“hey boo” sapa El saat aku dan Harry sudah berada didalam bus.

“hey, kenapa kalian meninggalkan aku dan Harry?” tanyaku sambil mengangkat sebelah alisku.

“sorry, kami hanya berniat untuk membantu membawa barang-barangmu dan Harry ke bus dan saat kami mau kembali masuk kedalam rumah sakit, Paul melarang kami karena katanya paparazzi sudah berkumpul diluar” jelas Liam panjang lebar. Aku hanya mengangguk-anggukan kepalaku.

“bagaimana keadaanmu, Princess?” tanya Niall kepadaku. Aku pun berjalan kearahnya lalu duduk disebelahnya.

“I’m fine” jawabku sambil tersenyum kearahnya. Lalu tiba-tiba kami mendengar suara deringan ponsel Harry, aku menoleh kearahnya dan melihat dia sedang memegang i-phonenya. Ada yang aneh dari i-phonenya. Kemana iphone case Harry yang bertuliskan Her??? Aku baru sadar kalau Harry sudah tidak menggunakan case itulagi.

“oh, bye. Love ya baby” ucap Harry mengakhiri panggilannya.

“Harry?” aku memanggilnya tiba-tiba.

“ya”

“dimana case-mu yang bertuliskan Her?” wajahnya berubah menjadi gugup saat aku bertanya kepadanya.

“hmm..itu..aku…” aku menunggu jawabannya yang belum kunjung diucapkan.

“aku..membuangnya” ucapnya sambil menundukan kepalanya.

“kenapa?” tanyaku.

“apalagi kalau bukan karena Kendall. Mata dan hatinya sudah dibutakan dengan wanita itu, aku sangat bingung denganmu Harry. Apa sifat Kendall yang buruk itu belum juga membuka matamu kalau dia itu tidak baik bagimu?” tiba-tiba El berbicara panjang lebar mengungkapkan perasaannya. Sedangkan Harry sama sekali tidak menjawab.

“sudahlah El” ucapku menenangkannya.

“ngomong-ngomong soal Kendall, aku tidak melihatnya semenjak kejadian itu” ucap Liam.

“aku juga, terakhir kali aku melihatnya adalah saat kalian menunggu Savanah di luar ruangan” ucap Niall ikut berkomentar.

“dia sudah pergi ke LA” jawab Harry singkat.

“sudah pergi? Apa dia sudah mengucapkan terima kasih kepadamu Savanah?” tanya Zayn kepadaku.

“sudah” maaf Zayn aku harus berbohong. Karena kalau aku menjawab belum, El dan yang lainnya pasti akan semakin benci dengan Kendall.

“aku tidak percaya” gumam Danielle.

Harry’s pov

“apa kau mau duduk disebelaku, Savanah?” tanyaku kepada Savanah. kami sudah berada di private jet kami untuk menuju ke Ghana. Dia pun tersenyum sambil menganggukan kepalanya.

Hidden FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang