Harry’s pov
Entah apa perasaan apa yang sekarang sedang timbul didadaku. Perasaan ini yang mendorongku untuk memberanikan diri mendekatkan wajahku kearah Savanah yang sedang menatapku. Aku mendekatkan wajahku hingga hidung kami bersentuhan, aku melihat Savanah yang masih belum memejamkan matanya. Untuk beberapa saat kami saling memandang satu sama lain dengan posisi seperti ini. Sampai kapan pun aku tidak akan merasa bosan memandang mata biru dan wajah polosnya ini. Aku pun memejamkan mataku lalu menghilangkan jarak diantara kami. jarak yang telah memisahkan kami. Aku menempelkan bibirku dengan Savanah. Aku dapat merasakan bibirnya yang sedikit bergetar, aku juga dapat merasakan hembusan nafasnya dan detak jantungnya yang berdetak semakin kencang.
Savanah’s pov
Aku dapat merasakan sesuatu yang basah menempel dibibirku. Sesuatu yang terasa sangat lembut. Untuk beberapa saat kami hanya tetap pada posisi tersebut, hanya menempelkan bibir kami satu sama lain tanpa melakukan apa-apa. Aku tidak tahu harus berbuat apa, meski sudah beberapa kali Harry menciumku tapi aku masih belum tahu bagaimana cara membalasnya.
Aku merasakan tangan Harry yang melingkar dipinggang dan leherku. Lalu aku merasakan Harry yang menggerakan bibirnya dengan sangat-sangat lembut, dia memagut bibirku dengan penuh kelembutan. Awalnya aku tidak melakukan apapun. Tapi pagutan bibir Harry yang sangat lembut membuatku memberanikan diri untuk membalas ciuman Harry. Aku mengangkat kedua tanganku lalu merengkuh leher Harry. Aku dapat merasakan Harry yang tersenyum saat aku merengkuh lehernya.
Ciuman ini adalah ciuman terlembut yang pernah Harry lakukan terhadapku. Aku dapat merasakan kalau ciuman ini Harry lakukan benar-benar tulus dari dalam hatinya. Aku tahu karena ciuman ini adalah yang paling berbeda dari ciuman yang sebelumnya yang kami lakukan hanya karena kebutuhan pertunjukkan.
Aku berhenti memagut bibir Harry lalu melepaskan bibir kami dengan perlahan karena aku sudah kehilangan nafasku. Harry terlihat terkejut saat aku melepaskan bibirnya secara tiba-tiba. Aku memandangnya sambil menarik nafas dengan panjang.
“aku tidak bisa nafas” gumamku sambil manatap Harry dan menggit bibir bawahku. Harry tertawa mendengar ucapanku tadi, dia memandangku sambil terkekeh. Tangannya yang tadi melingkar dileherku kini telah mencubit pipi dan hidungku dengan lembut.
“kamu ini sangat lucu dan polos Savanah” gumam Harry sambil tersenyum kearahku. Aku baru sadar kalau kedua tanganku masih melingkar dilehernya sedangkan tang Harry yang satunya juga masih melingkar dipinggangku. Suasana pun kembali berubah menjadi sunyi dan Harry masih terus memandangiku.
“apa ciuman tadi mengartikan sesuatu?” tanya Harry dengan pelan sambil terus memandangiku. Aku masih belum mengerti dengan pertanyaan Harry.
“ciuman tadi adalah ciuman terlama dan terlembut yang pernah kita lakukan” lanjut Harry lalu melingkarkan tangan yang satunya lagi dipinggangku.
“aku tidak mengerti” gumamku dengan pelan.
“I love you, Savanah” apa??? Apa aku tidak salah dengar?? Harry baru saja menyatakan cintanya kepadaku. sebisa mungkin aku berusaha agar tetap diam dan tenang. Aku menatap mata Harry memastikan dan mencari-cari apakah ada sebuah tanda kebohongan dimatanya. Nihil…aku tidak dapat melihat apa pun selain mata hijaunya yang terus berkilau dan terlihat sangat tulus.
“say something, Savanah” ucap Harry masih menunggu jawaban yang akan keluar dari mulutku yang masih terus terbungkam. Aku bingung harus mengatakan apa.
“I….” aku berusaha untuk mencari sesuatu yang dapat aku katakana. Aku memejamkan mataku seolah mencari jawaban yang tepat. Aku pun meyakinkan diriki dengan apa yang akan keluar dari bibirku. Apa pun itu yang penting adalah apa yang akan aku katakana berasal dari hatiku yang paling dalam. Aku meyakinkan diriku sekali lagi lalu….
“I love you, Harry” apa yang tadi keluar dari bibirku?? Aku membuka mataku dan melihat Harry yang sedang tersenyum kearahku. Belum sempat aku mengatakan sesuatu lagi tiba-tiba Harry langsung memelukku dengan erat.
Oh God…apa ini artinya aku dan Harry sudah resmi pacaran??
Harry’s pov
“apa ciuman tadi mengartikan sesuatu?” aku bertanya kepada Savanah yang masih melingkarkan tangannya dileherku.
“ciuman tadi adalah ciuman terlama dan terlembut yang pernah kita lakukan” aku melanjutkan perkataanku berharap Savanah akan mengerti kearah mana aku membawa percakapan ini.
“aku tidak mengerti” oh c’mon Savanah, bagaimana bisa kau tidak mengeri maksudku??? Baiklah, sepertinya aku harus langsung get to the point saja.
“I love you, Savanah” aku melihat wajah Savanah yang sepertinya terlihat sedikit terkejut saat aku menyatakan perasaanku kepadanya. Aku menunggu cukup lama untuk mendengar jawaban dari Savanah.
“say something, Savanah” aku terus memandanginya. Ada apa dengannya? Kenapa dia tidak mau menjawabnya? Apa dia tidak menyukaiku? Savanah memejamkan matanya seperti berusaha untuk berfikir.
“I love you Harry” aku langsung memeluknya dengan erat saat mendengar perkataannya tadi. Jawaban yang benar-benar aku harapkan.
“Harry!!!!!! Savanah!!!!” tiba-tiba suara teriakan terdengar dan membuatku sedikit terkejut. Itu pasti Gemma. Ohh Gemma, kenapa kau mengganggu kami disaat-saat seperti ini? Tidak tahukah kau bahwa adikmu ini sedang memiliki momen romantic dengan kekasih barunya Savanah?
“ya??” jawab Savanah melepaskan pelukanku lalu berjalan kearah pintu dan membukanya. Aku melihat Gemma yang berada didepan kamar dengan wajah yang sangat bosan.
“aku bosan” ucap Gemma sambil berlalu masuk kedalam kamar dan menghempaskan tubuhnya diatas kasur.
“by the way, apa yang kalian lakukan didalam kamar berduaan?” tanya Gemma sambil memandangku dan Savanah secara bergantian. Dia memasang senyum usilnya.
“bukan urusanmu” ucapku lalu pergi keluar dari kamar. Jujur saja, aku sangat kesal karena Gemma mengganggu momen romantis tadi. Dia benar-benar sudah merusak segalanya, dia sudah merusak mood-ku.
Savanah’s pov
Harry berjalan keluar dari kamar dengan wajah yang kesal, mungkin dia kesal karena Gemma mengganggu adegan pelukan aku dan Harry tadi. Aku melihat Gemma yang memandang Harry dengan tatapan aneh dan bingung.
“ada apa dengannya? Kenapa dia jadi sensitive begitu?” tanya Gemma sambil merubah posisinya menjadi duduk diatas kasur. Aku berjalan kearahnya dan duduk disampingnya. Aku menggedikan bahuku.
“tapi jujur saja, aku penasaran dengan apa yang tadi kalian lakukan didalam kamar berduaan. Kamu mau kan menceritakannya kepadaku Savanah?” tanya Gemma sambil memamsang puppy eyesnya berusaha untuk merayuku agar memberitahunya. Haruskah aku memberitahunya? Tapi aku masih belum yakin apa arti dan kesimpulan dari percakapan aku dan Harry tadi. Aku masih bekum yakin apa aku dan Harry sekarang sudah menjadi sepasang kekasih atau belum?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Feelings
FanfictionMenjadi kekasih dari seseorang yg diidolakan adalah mimpi Savanah, tetapi bagaimana jika hal itu hanya sebuah sandiwara belaka? Ya, Savanah terlibat kedalam hubungan yg membuatnya merasa senang sekaligus tersakiti. Akankah Savanah terus menjadi pih...