Eleanor’s pov
“APA?? Mengapa kau sangat beruntung El, hanya dalam waktu beberapa hari kau bisa mendapatkan hati seorang Louis, jujur saja aku sangat iri denganmu” Savanah terlihat lucu jika dia sedang iri kepada seseorang. Bukan wajah dengki yang ia tunjukan, melainkan ia akan memajukan bibirnya dan memandang orang itu dengan ekspresi seperti anak kecil yang tidak dibelikan ice cream oleh orang tuanya.
“aku juga merasa beruntung Sav, tapi tenang saja. Kau juga nanti akan bertemu dengan mereka dan Harry Styles looks so much more handsome than just in the photo” matanya langsung berbinar saat aku menyebut harry styles. Ya, Harry adalah member favoritnya di 1D.
“aku jadi tidak sabar untuk bertemu dengan mereka, terutama Harry”
“oh iya savannah. Kau telah berjanji untuk mengenalkanku kepada Rachel. Kapan kau akan menemuiku dengannya??” aku jadi teringat tentang Rachel. Aku juga penasaran dengan anak kecil itu.
“yaa, tomorrow. Besok kan Friday, jadi aku akan mengantarmu kerumahnya. Jadi lebih baik kamu istirahat aja dulu sekarang. You must be so tired after the long flight, right?”
“iya, aku sangat lelah. Goodnight sav” malam ini aku tidur dirumah savannah, karena mom and dad lagi sibuk dengan urusan masing2 jadi aku memilih untuk berada disini dengan sahabat terbaikku.
“goodnight”
Savanah’s pov
Suara deringan i-Phone El membangunkan aku dari dunia mimpiku. Aku berbalik dan melihat El yang sedang tersenyum2 sendiri sambil memandangi i-Phonenya. Entah apa yang ia lihat, mungkin pesan dari Louis.
“morning, boo” El terkadang memanggilku denga kata ‘boo’ menurutku itu lucu.
“morning El, wajahmu terlihat sangat ceria pagi ini. Apakah itu karena Louis?”
“mengapa kau selalu tahu apa yang sedang aku rasakan, boo?? Apakah kau mempunyai kemampuan telepati?”
“tentu saja tidak, wajahmu lah yang mengatakan semuanya. Dan aku telah mengenalmu terlalu baik”
“bacalah ini” ucap El sambil memberikan Iphonenya kepadaku. Ohh, the morning text from Louis. Aku tidak tahu kalau Louis bisa menjadi romantic dibalik sifat jahilnya itu.
“aku senang melihatmu bahagia El” ucapku tersenyum kepadanya. Diapun memelukku, dia sudah seperti saudara kandungku. Dia termasuk kedalam orang yang berharga dalam hidupku.
“BREAKFAST IS READY, GIRLSS” terdengar suara teriakan mom dari bawah. Kenapa dia belum berangkat?? Aku pun melihat jam di meja dan ternyata masih jam 6 pagi. Pantas saja, mom berangkat kerja jam 6:15.
“WE’RE COMING MOM” teriak El, dia memang memanggil mom dengan sebutan ‘mom’. Karena dia sudah seperti anak bagi mom. Kami pun segera menyikat gigi dan turun kebawah untuk sarapan.
“good morning, mom”
“morning, mom” sapaku dan El kepada mom yang sedang menunggu kami di meja makan.
“morning honey. How was your sleep?”
“sangat nyenyak mom. Aku sangat kelelahan setelah berjam2 berada dipesawat” jelas El
“jika kau lelah, beristirahat sajalah dulu dirumah hari ini”
“tidak, aku sudah merasa lebih baik. Lagi pula Savanah sudah berjanji padaku untuk mengenalkan Rachel padaku.”
“oh iya? Baiklah mom harus berangkat kerja dulu. Dan mungkin mom akan pulang telat hari ini honey” ucap mom sambil mencium keningku dan El.
“bye, have a nice day guys”

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Feelings
FanfictionMenjadi kekasih dari seseorang yg diidolakan adalah mimpi Savanah, tetapi bagaimana jika hal itu hanya sebuah sandiwara belaka? Ya, Savanah terlibat kedalam hubungan yg membuatnya merasa senang sekaligus tersakiti. Akankah Savanah terus menjadi pih...