The Seducing Games

168 13 6
                                    

Savanah’s pov

Aku sedang berada dibackstage di sebuah acara talkshow. Aku benar-benar bingung harus berbuat apa nanti saat aku seang berada dihadapan pada penonton bersama Harry. Aku takut untuk berhadapan dengan Harry nanti karena tingkah lakunya terhadapku.aku benar-benar takut.

“Savanah dan Harry, setelah ini adalah giliran kalian untuk tampil” aku mendengar salah seorang crew yang memberitahuku dan Harry bahwa kami akan tampil setelah ini, sekarang adalah Zayn dan Perrie yang sedang tampil. Aku pun menoleh kearah Harry yang hanya menatap crew itu sambil menganggukan kepalanya.

“El, aku takut” aku berbisik kepada El yang sedang berada disebelahku. Dia pun menataku dan Harry secar bergantian.

“percaya padaku kalau dia tidak akan memperlakukanmu dengan kasar dihadapan para penonton. Semuanya akn berjalan dengan lancar, mainkan saja acting yang sudah biasa kau mainkan bersamanya dihadapan orang-orang” aku masih merasa bahwa dia itu sangat membenciku dan aku tidak suka berada disekitar orang yang membenciku.

“Harry Savanah, ayo, kalian harus tampil” aku pun menatap El yang sedang meyakinkanku dengan senyumnya, lal aku menatap Harry yang sekarang sudah berdiri dan memperhatikanku dengan ekspresi datar. Aku pun berjalan kearahnya dan berdiri disampingnya, aku tidak berani menggenggam tangannya.

“ayo..sudah saatnya” lalu Harry pun menarik tanganku dan mengaitkannya dilengannya. Aku rasa dia dapat merasakan tanganku yang sekarang terasa dingin dan rasa ketakutanku saat berada disebelahnya.

“jangan menghancurkan segalanya, act normal” diapun berbisik kepadaku, aku pun menatapnya lalu memejamkan mataku seolah-olah  hal itu dapat mengisi rasa percaya diriku sampai penuh. Lalu kami pun berjalan melewati batas antara panggung dan backstage. Terdengar suara tepuk tangan yang sangat meriah.

“GIVE IT UP FOR HARRY STYLES AND HIS GIRLFRIEND” aku mendengar seorang laki-laki yang sedang berteriak menambah suasana didalam ruangan makin berisik. Sepertinya laki-laki itu adalah sanga pembawa acara dan sepertinya dia sudah kenal dengan Harry.

“hey, John. What’s up?” aku mendengar Harry menyapanya. Jadi pria itu bernama John. John pun menjabat tanganku dan aku memberikan senyumku.

“hey, Harry. I’m good thank you. silahkan duduk” aku dan Harry pun duduk namun Harry masih tetap memegang tanganku meski tidak seerat seperti hari-hari sebelumnya.

“so, Harry umm is this your girlfriend?”

“yes, umm kenalkan dia Savanah” aku pun memberikan senyumku lagi kepada John dan para penonton yang sedang berteriak histeris.

“hey, Savanah. you look lovely”

“thank you” lalu John pun menanyakan Harry tentang segalah termasuk hubungan kami.

“kenaa kamu hanya diam saja Savanah? apa ada sesuatu?”nJohn pun bertanya kepadaku karena sedari tadi aku hanya diam saja dan memperhatikan mereka yang sedang mengobrol dan sekali-kali tertawa atau tersenyum bersama mereka.

“tidak ada” aku menjawabnya singkat.

“dia memang sedikit pemalu, John. Tapi jika kau sudah mengenalnya dengan dekta kau juga akan tahu dia itu sperti apa” seperti apa??

“apa maksudnya dengan ‘seperti apa’ Harry?”

“maksudku dia itu …umm dia adalah orang yang cukup jahil. Terkadang dia dan Louis bekerja sama untuk mengerjaiku dan yang lainnya. Mereka juga mempunyai selera humor yang sama”

“ohhh..benarkah itu Savanah?” tanya John kepadaku.

“hmm..mungkin saja. aku kan tidak tahu apa yang orang fikir tantangku. Aku tidak bisa menilai diriku atau sifatku karena bisa saja orang lain berfikiran beda denganku”

Hidden FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang