He Has Changed

205 14 16
                                    

Savanah's pov

Aku sudah berada di Mall bersama dengan Harry, sebenarnya aku tidak mau Harry membelikanku i-Phone karena pasti aka nada yang menilaiku matre. Tapi Harry terus memaksaku dan mengancam tidak akan makan jika aku tidak menurutinya. Sudah beberapa hari ini Harry bersikap baik kepadaku, padahal biasanya sifatnya selalu berubah-ubah.

"kamu mau yang mana?" tanya Harry kepadaku sambil menunjukkan beberapa i-Phone.

"terserahmu saja"

"baiklah, aku pilih i-Phone terbaru dengan warna putih dan hitam" ucap Harry kepada pelayan yang sedang berada dihadapannya. Pelayan itu pun mengangguk dan mengambilkan 2 buah box berisi i-Phone yang Harry pinta.

"apa kau menjual case-nya?"

"ya, kami juga memiliki beberapa couple case"

"boleh aku lihat?" pelayan itu pun segera memberikan beberapa couple case kepada Harry. Apa Harry serius akan membeli couple case? Itu untuk kami atau Hendall??

"aku pilih yang ini" ucap Harry memilih case berwarna putih dengan tulisan 'HIS' dan yang berwarna hitam dengan tulisan 'HER'.

"ini untukmu" Harry memberikan i-Phone berwarna putih dengan case yang berwarna putih juga yang bertuliskan 'HIS' sedangkan i-Phone dan case yang berwarna hitam yang bertuliskan 'HER' untuknya.

"couple case? Aku kira ini untukmu dan Kendall" ucapku kepadanya.

"tidak, ini untukmu. Lagipula aku belum berbicara lagi dengan Kendall semenjak kejadian di backstage waktu itu" dia terlihat sedih, mungkin Harry benar-benar mencintai Kendall.

"hey darimana saja kalian?" tany Niall kepada Harry dan Savanah yang baru saja sampai ke sebuah villa dipinggir pantai, mereka akan menginap di villa itu selama mereka berada di Miami.

"we bought this" ucap Harry sambil menunjukan i-Phone barunya kepada teman-temannya.

"i-Phone terbaru? Kenapa kau tidak mengajakku juga?" tanya El kepada Harry.

"tunggu, 'HER' apa maksudnya itu?" tanya Liam membaca tulisan di case Harry.

"ohh, ini. Aku membeli couple case untuk aku dan Savanah, milik Savanah bertuliskan 'HIS' keren kan?" Harry menjelaskan seluruhnya kepada teman-temannya. Wajah teman-temannya sudah menunjukan sebuah senyum seperti 'smirk' mendengar penjelasan Harry tadi.

"jadi, kalian sudah menjadi real couple?" tanya Louis kepada Savanah dan Harry.

"tidak. ini hanya untuk meyakinkan dunia kalau kami memang benar-benar pacaran. Kau tahu kan kalau mereka sempat ragu karena kejadian konser di NewYork kemarin?" senyum yang tadi berada di wajah Savanah seketika menghilang mendengar jawaban Harry tadi. Awalnya Savanah merasa bahwa Harry memang sudah mulai mencintainya, tapi sekarang dia merasa hal itu salah karena jawaban Harry tadi. El menyadari perubahan di wajah Savanah.

"baiklah lebih baik kita membuat api unggun di pinggir pantai sambil bernyanyi" El mengalihkan pembicaraan mereka.

"tapi nanti pasti aka nada paparazzi atau fans yang akan mengenali kita" jawab Liam.

"maksudku diarea pantai yang masih didalam pintu gerbang pembatas villa" ucap El menjelaskan maksudnya.

"ide bagus, ayo. Sekalian kita barbeque-an"

"otakmu itu isinya selalu saja makanan. Memangnya tidak ada hal lain?" tanya Zayn kepada Niall.

"sudahlah, Paul sudah menyiapkan semuanya yang kita butuhkan termasuk kayu bakarnya. Let's make tonight is the best night in our life" Louis dan yang lainnya terlihat excited, lalu mereka pun berjalan keluar villa dan duduk di atas pasir pantai sambil mengelilingi api unggun. Savanah duduk diantara Harry dan El. Louis, Zayn, Perrie dan Danielle sedang membuat seafood barbeque. Sedangkan Liam dan Niall sedang menyanyi sambil bermain gitar.

Hidden FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang