Author’s pov
Savanah, Harry dan yang lainnya pun menunda kepulangan mereka ke London. Mereka pun kembali terbang ke New York untuk menemui Simon dan menggelar konferensi pers disana.
Disinilah mereka sekarang, dirumah mewah Simon dan membicarakan tentang berita yang membuat kacau segalanya.
“baiklah, kita akan mengadakan konferensi pers besok dan meluruskan semua berita miring dan anggapan negative terhadap Harry dan Savanah. aku juga sudah memutuskan sesuatu…” ucap Simon yang sedang duduk dihadapan mereka.
“apa itu?” tanya Harry.
“Savanah…apa kau keberatan jika aku memperpanjang perjanjian kita?” tanya Simon. Savanah pun menatap Simon sambil menggigit bibir bawahnya. Dia terlihat bingung.
“bila perlu aku akan membayar 2kali lipat”
“tidak perlu” ucap Savanah sangat tidak setuju dengan tawaran Simon tadi. Lagipula sekarang Rachel sudah tidak menderita penyakit apapun dan dia sudah tidak membutuhkan uang sebanyak tiu lagi. Jadi untuk apa dia meminta bayaran 2kali lipat hanya karena Simon ingin memperpanjang perjanjia itu.
“aku akan melakukannya dengan senang hati, kamu tidak perlu lagi membayarku sekarang” ucap Savanah sambil menatap lurus ke Simon.
“apa kau yakin?” tanya Simon meyakinkan.
“tentu saja” jawab Savanah dengan percaya diri.
Savanah’s pov
“hey, apa yang kau lakukan disini?” tanya El yang tiba-tiba sudah berada disambpingku.
“tidak ada, aku hanya menenangkan diri untuk besok” jawabku sambil tersenyum.
“aku punya kabar baik untukmu, boo” ucap El lalu duduk disebelahku.
“apa?”
“Mom, sudah tidak marah kepadamu, aku kemarin meneleponnya dan menceritakan semuanya dan apa yang sebenarnya terjadi, alasan kenapa kamu berbohong kepadanya. Dan dia sekarang malahan bangga kepadamu”
“benarkah?? Aku senang sekali mendengarnya. Thanks El, aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan tanpamu, kamu benar-benar sahabat terbaikku seumur hidup” ucapku sambil memeluknya dengan erat. Aku benar-benar senang mendengarnya, aku harus segera menelepon Mom dan meminta maaf secara langsung kepadanya meski dia sudah tidak marah terhadapku.
“sama-sama, boo. Kau juga sahabatku yang paling dan sangat-sangat baik, aku sudah menganggapmu sebagai saudara kandungku sendiri, aku benar-benar manyayangimu dan aku akan melakukan apapun untukmu” ucap El sambil mengeratkan pelukannya. Aku benar-benar beruntun gmemiliki sahabat seperti El, dia baik, cantik, pintar, dan rela berkorban. Aku juga akan melakukan apa pun untuknya.
Savanah’s pov
Beberapa menit lagi konferensi pers ini akan dimulai. Gedung ini juga sudah sangat dipenuhi oleh banyak paparazzi dan aku benar-benar nervous bagaimana jika nanti aku salah bicara dan keadaan akan menjadi semakin buruk.
“hey, are you ready?” tanya Harry mengejutkanku.
“kau mengejutkanku” ucapku sambil menepuk pelan lengannya. Dia pun tertawa sambil memasang wajah aneh dihadapnku dan membuatku ikut tertawa sepertinya.
“apa kau nervous?” tanya Harry.
“iya”
“sudah tenang saja, semuanya akan berjalan lancar. Ayo acar ini akan dimulai” ucap Harry menarik tanganku pelan dan berjalan menuju meja panjang tempat aku, Harry dan Simon duduk dihadapan para paparazzi yang seolah-olah sedang menunggu santapan mereka. Aku duduk diantar Simon dan Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Feelings
FanfictionMenjadi kekasih dari seseorang yg diidolakan adalah mimpi Savanah, tetapi bagaimana jika hal itu hanya sebuah sandiwara belaka? Ya, Savanah terlibat kedalam hubungan yg membuatnya merasa senang sekaligus tersakiti. Akankah Savanah terus menjadi pih...