6.hujan

2.1K 106 1
                                    

Voment dulu sebelum baca

*part history salsha*
"Ini cowok berdua,ngapain sih sebut-sebut nama gue mulu.gue jadi geer kan jadinya"batin ku.
"Salsha!"katanya memanggilku.
"What?"jawabku galak.
"Elo punya nama panggilan waktu lo kecil nggak?"tanyanya.
"Emang lo ngapain sih nanya-nanya soal gituan?apa pentingnya buat kalian"kataku tidak langsung pada intinya."kita kan hanya pengen tau aja."katanya memberi alasan."punya"jawabku singkat.
"Apaan?"tanyanya antusias.
"Cacha"jawabku akhirnya.
"Nah,kan di.betul dugaan gue"kata karel
"Eh,belum tentu,bisa aja kan kebetulan"kata aksi lagi.
Lama mereka berdebat,tapi gue nggak tau apa yang mereka perdebatkan.dan perdebatan mereka pun berhenti saat guru yang akan mengajar telah berada di depan.
Proses belajar-mengajar berlangsung seperti biasanya.dan kini tiba saatnya untuk pulang.
"Duh,gimana nih.mau hujan lagi.mana angkotnya nggak lewat-lewat."kataku panik,karna mungkin sebentar lagi hujan akan turun dengan derasnya.
"Gue kan paling takut sama petir"kataku semakin cemas.
Sebuah mobil bermerek mini cooper berhenti di hadapanku.siapa lagi yang punya mobil kalau bukan si artis sombong itu.belum juga ia bicara,aku sudah mendahului perkataannya."mau apa lo berhenti didepan gue?"tanyaku masih kelihatan sinis,padahal sekarang tidak ada waktu buat itu karna sudah mulai gerimis."lo bisa nggak sih,sehari aja,jangan sinis gitu sama gue.gue kan bermaksud baik ingin beri lo tumpangan.tapi yah syukurlah kalau lo nggak mau.setidaknya gue nggak perlu ngehabisin bensin buat antar lo pulang."Jelasnya panjang lebar.
Dan saat ia ingin melajukan mobilnya,aku menghalanginya."eh tunggu-tunggu,lo jangan gitu dong.lo nggak kasian apa sama gue"kataku balik memohon meski harus menurunkan Harga diri gue kali ini."yaudah,Ayo buruan naik"katanya balik sinis.
"Dengan cepat aku menaiki mobilnya,berhubung langit sudah sangat gelap sekarang.aku yakin,tidak lama lagi hujan bakalan turun dengan derasnya.
Apa yang aku tunggu-tunggu akhirnya terjadi juga.kini hujan turun dengan lebatnya.sementara di dalam mobil tidak ada yang berniat untuk membuka pembicaraan.aku dan dia sibuk dengan aktivitas masing-masing.aldi yang fokus menyetir dan gue sendiri yang hanya menatap kosong ke arah jalanan yang telah Tergenang oleh air.tiada tanda-tanda akan berhentinya hujan.padahal hari sudah semakin sore dan jalanan sudah mulai sepi.mungkin karena ia risih dengan kecanggungan diantara kami berdua,makannya ia memutuskan untuk mendengarkan lagu dari boyband favoritnya yaitu big bang.
Akupun tidak terima dengan keputusannya memutar lagi itu,meskipun gue kelihatannya tomboy,tapi gue paling suka dengan lagu-lagu slow.
"Ih,kok lo putar lagu itu sih.mending yang ini."kataku mengganti lagu itu dengan lagu galau.
"dasar,perilakunya aja tomboy,padahal lo suka lagu-lagu galau kayak gini?"katanya menyindirku.
"Tapi bagaimanapun ini mobil gue,jadi terserah gue mau putar yang mana"katanya masih tidak mau kalah setelah habis menyindirku.
"Lo harusnya ngalah dong sama cewek,pokoknya gue mau yang ini"kataku lagi.
"Nggak boleh.gue mau yang ini,katanya langsung mengganti nya lagi.lama kami berdebat di dalam mobil dan masih sama dengan tadi,aku maupun dia tidak ada yang ingin mengalah.sampai-sampai.
"Yah,kok mobilnya berhenti?pasti lo belum isi bensin kan"tanyaku yang juga berupa sindiran.
"Enak aja,lo liat tuh,bensinnya full"katanya membela dirinya.
"Palingan ini semua gara-gara lo,yang bikin gue sial hari ini"katanya balik menyalahkanku.
"Terus,kita harus gimana nih"kataku tidak tau harus berbuat apa.
"Yaudah,mending sekarang kita pergi ke halte itu."katanya mengajakku.
Aku berlari kecil menuju halte yang ada di seberang jalan itu,haltenya sepi.bahkan satu orang pun nggak ada.mungkin semuanya sudah pada pulang ke rumahnya.
Aku duduk berdampingan dengannya.aku merasa mulai merasakan dingin yang menjalar ke tubuhku,wajar saja,karna aku masih menggunakan baju sekolah sampai sekarang.tidak ada semacam jaket atau sweater yang aku bawa.aku memeluk diriku sendiri."lo kedinginan?"tanyanya.
"Udah tau nanya lagi"kataku galak.dia hanya geleng-geleng melihat sikap ku.mungkin ia sudah tidak tahan dengan sikapku yang selalu galak kepadanya.
Kulihat ia membuka jaket warna hitam polos yang sedang ia pakai.dan mulai mendekat ke arahku."eh,lo mau ngapain?"tanyaku waspada.
"Elo curigaan banget sih sama gue.nih gue mau pakein lo jaket"katanya memasangkan jaket itu padaku.
"Ternyata ni cowok perhatian juga,nggak nyangka gue"batin ku.sesekali senyum-senyum sendiri.
Apa yang ku takut-takut kan terjadi.cahaya putih disertai bunyi yang menggelegar di langit itu mulai menampakkan dirinya.membuatku mau tidak mau reflex berteriak.
"Ahh......."teriakku..
Reflex aku memeluknya saking takutnya.dan pasti ia heran akan sikap ku yang begini,tapi mau bagaimana lagi,jika gue di suruh milih,pasti gue tidak akan memilih tantangan yang harus membuatku melihat petir.
Sepertinya ia mengerti akan ketakutanku.dan sekarang ia membalas pelukanku.aku bahkan merasa nyaman berada di pelukannya.entah kenapa.intinya gue nggak boleh baper.gue harus setia untuk jadi hatersnya.namun saat itu,aku sungguh tidak bisa berbuat apa-apa.Petir itu selalu saja berhasil membuatku ketakutan.itu memang phobia ku dari kecil.dan ada sebagian orang yang bisa melawan phobia itu,tapi tidak denganku.berkali-kali sudah ku coba untuk memberanikan diri berjalan di tengah hujan deras.yang tentunya juga ada petir.tapi yang terjadi malah sebaliknya.setelah usahaku itu,aku justru pingsan di jalanan dan semenjak itu pula aku tidak berani untuk melawan phobia itu lagi.aku masih ingat, saat aku ketakutan begini pasti caitlin yang selalu menenangkan ku.pasti ia yang selalu ku peluk.tapi tidak dengan sekarang.saat itu pikiranku bercampur aduk kala hujan turun.bercampur antara sedih,takut dan juga deg-deg an.aku nggak tau Kenapa sedari tadi aku merasakannya.apa mungkin karena aku di peluknya?
Enggak mungkin,pasti ini hanya karna efek ke takutanku.
"Lo nyaman banget sih di pelukan gue"katanya menyadarkanku.
Mendengar ledekannya buru-buru aku melepaskan pelukanku.
Aku tidak sadar kalau hujan rupanya sudah berhenti dari tadi.karna keasyikan melamun aku jadi tidak menyadarinya.jadi kegeeran deh ni ansemanga"Ih,lo pede banget sih jadi orang,"kataku nggak terima
"Kalau begitu kenyataannya"katanya masih meledekku.
"Udah ah,gue mau pulang"kataku langsung cabut tak tahan jika masih harus mendengar ledekannya itu.
Lama kami menunggu hujan reda.yang tadinya jam 4 sore,sekarang sudah jam 6.aku nggak tau apa yang memasuki diri laki-laki di sampingku ini.yang jelas ia sangat perhatian kali ini.tidak sama sekali menunjukkan sikapnya yang cuek padaku.

Hmmm..siapa yah,yang bakalan baper duluan?.
Simak terus kelanjutan ceritanya yah.tentunya kalian harus vote dan coment dulu.baru aku next.
Go follow:may_ivony
Ig:rosmaya_sary

Aku nulis part ini past sudah sahur loh.sayang kan nggak ada yang voment.bikin aku nggak semangat
01 juni 2017

Mungkinkah Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang