three more shy

1.6K 111 3
                                    

Sebelum baca part ini.aku minta komentar kalian yang bagus banget tentang cerita ini.komennya yang panjang yah.biar aku segera tamatin cerita ini lalu bikin cerita baru lagi

#part history salsha#

Tepat pukul 06.30 aku tiba di area sekolah.pandangan ku fokus melihat area parkiran mobil.dan ternyata dugaanku benar mobil cowok nyebelin itu belum juga ada di parkiran.

Aku memutuskan untuk menunggunya dalam kelas saja toh palingan tidak lama lagi dia bakalan datang juga.

Selang beberapa menit kemudian ia telah melangkah masuk dalam kelas.namun belum juga ia duduk aku telah menyeretnya keluar.

Dapat ku tangkap raut wajah heran yang ia nampakkan.

"Gue mau ngomong"kataku wajah datar.

Dia yang mendengarku hanya menaikkan satu alisnya pertanda agar meneruskan ucapanku.

"Kiara siapa nya elo?"tanyaku tanpa basa-basi karna aku memang orang yang tidak suka bertele-tele.

Seketika raut wajahnya berubah kala satu kalimat itu keluar dari mulutku.

Entahlah ekspresi apa yang dia nampakkan.namun aku mengiranya bahwa itu ekspresi tahan tawa sekaligus rasa herannya.

Lama dia bertahan dengan ekspresi yang demikian.membuatku semakin jengkel saja.

"Emangnya apa urusannya sama lo.lo cemburu?"katanya kepedean.

"Hellow.nggak usah geer.gue nggak ada waktu buat cemburu sama cowok nyebelin kayak lo"kataku sarkartis.

"Ya kalau begitu terus kenapa nanya soal kiara?"katanya malah balik bertanya.

"Jawab apa susahnya sih?"kataku menuntut jawaban.

"Elo juga tinggal jelasin alasannya nggak sulit kan?"

"Elo nggak pernah mau ngalah ya sama cewek"kataku sedikit sinis.

"Yang nggak mau ngalah duluan itu elo"

"Kok jadi gue lagi?"

"Ya karna memang elo yang mulai"

"Ih tapi kan"belum sempat aku meneruskan bicaraku karna dengan cepat ia membungkam mulutku dengan jari telunjuknya yang ia letakkan di atas bibirku.

"Biar adil elo jelasin alasannya gue kasih jawabannya"kata aldi sok bijaksana.

"Ok.elo duluan"kataku menyuruhnya.

"kiara itu bukan apa-apa gue.dia cuman adek sahabat gue."katanya ringkas namun berhasil tercerna baik di otakku membuatku manggut-manggut di depannya.

"Elo sendiri"katanya berbalik menuntut jawabanku.

"Gue sempat liat lo lagi di dekatin sama kiara.terus kemarin dia dekatin iqbal lagi.gue takut aja kalau dia punya niat yang buruk sama iqbal.gue nggak mau sahabat gue sakit hati."kataku menjelaskan panjang lebar kali tinggi.

Dia lagi-lagi terperangah mendengarku.

"Oh.lo cemburu kalau iqbal di dekatin sama cewek lain.gue ngerti."katanya mengambil kesimpulan sendiri .

"Loh kok"baru saja aku ingin protes.

"Lo tenang aja.kiara nggak sampai hati kok rebut iqbal dari lo.ya tapi lo meski harus jaga-jaga"katanya menepuk bahuku pelan dan berlalu pergi"

"Dasar cowok.serah elu deh.maunya ambil kesimpulan sendiri"kataku mencibirnya seperginya.

Begitulah pelajaran kami berlangsung seterusnya hingga bel baru saja berbunyi pertanda waktu pulang.

Mungkinkah Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang