13.malu

2.1K 109 9
                                    

Like before reading.
Jangan lupa komen
Follow may_ivony

Tidak hanya pandai dalam pelajaran dan bernyanyi.ternyata ia juga pandai dalam hal olahraga terutama basket.bagaimana tidak ia dikagumi seantero sekolah.
Bahkan sekarang para pengagumnya bertambah banyak.mulai dari junior bahkan sampai senior sekalipun.
Kerjaan mereka hanyalah sekedar menyoraki idolanya itu di pinggir lapangan hanya untuk memberi semangat yang sangat aku yakini tidak akan pernah ada respon sama sekali darinya.
Merekalah pemandangan ku setiap hari kala aku melewati lapangan basket ini.bosan juga jika setiap hari terus-terus an melihat pemandangan tak mengasyikkan ini.

Namun aku tidak terlalu menghiraukan hal itu,yang terpenting sekarang adalah bagaimana cara agar aku tetap dapat mempertahankan beasiswa yang aku dapatkan.
"Hai kak salsha"sapa adik juniorku.tidak jarang juga aku mendapatkan sapaan genit dari mereka.membuat ku ilfil juga lama-lama.
Aku hanya membalasnya dengan senyuman semu.dan tidak ingin terlalu memikirkannya.
"Eh.kak salsha.tambah cantik aja"lagi-lagi kata adik juniorku yang sekarang mencoba menghalangi jalanku.
Dan sekarang mereka bertiga.bukan lagi sendirian.
Membuatku agak sulit untuk Menghindar."kurang kerjaan amat sih ni Cowok"batinku menggumam.
Tapi biar bagaimana caranya,aku berusaha untuk menghindar dari mereka.tapi nihil,percuma saja.mereka nggak akan begitu saja melepaskanku.
"Kalian maunya apa sih.nggak ada kerjaan apa"kataku akhirnya mulai jengkel.
"Eitz.kak salsha cepat juga marahnya"
"Ya bagaimana nggak marah coba.kalau kerjaan kalian gangguin orang pagi-pagi"kataku akhirnya mengeluarkan semua unek-unek ku.

"Kita bukan nya nge ganggu kak.kita itu cuman mau ngobrol.ia nggak bro"katanya pada temannya.
"Betul tuh kak"kata mereka membenarkan.

"Tapi gue nggak mood untuk di ngajak ngobrol.minggir"kataku lagi-lagi berusaha untuk menerobos.
Dan sia-sia lagi.bahkan mereka menahan pergelangan tanganku.
"Ih lepasin"kataku sedikit berontak.
"Mau di lepasin katanya.lepasin nggak bro"katanya mempermainkanku.
"Lepasin nggak,atau gue laporin sama pak kepala sekolah"kataku mengancam"

"Wah.santai dong.kita nggak bakalan ngapa-ngapain"kata salah satu dari mereka.

"Lepasin dia"
kata seseorang di belakangku yang suaranya tidak lagi asing di pendengaranku.

ia melangkah mendekat ke arah kami."sekali lagi gue bilang lepasin dia"katanya untuk ke dua kalinya dengan nada bicara yang sedikit tinggi.
"Maaf nih kak ya,tapi apa berhak nya kak aldi nyuruh kami buat lepasin kak salsha"tanyanya tak ingin menuruti begitu saja.
"Dia pacar gue"katanya spontan dengan muka datar nya.membuatku mengernyit tidak percaya atas ucapannya barusan.
"Oh.pacarnya kak salsha.kak salsha kenapa nggak bilang.yaudah cabut yuk guys"kata ia akhirnya dan segera hengkang dari hadapan kami.

bukan hanya mereka.ia juga hengkang dari hadapanku tanpa berucap sepatah katapun padaku.
"Eh tunggu.kok lo main ninggalin gue aja"kataku protes.
Dan segera menyusulnya.
"Trus gue harus gimana.gue harus bilang terimakasih atas pertolongan gue hari ini sama lo"katanya sukses menyindirku.

"Elo sebenarnya niat nolongin nggak sih?"kataku memulai berdebat dan belum berucap terimakasih.
Ia lagi-lagi mengabaikanku Dan membuatku sangat jengkel.
Spontan aku menarik dagunya agar setidaknya menghadap padaku.aku yang tadinya ingin mengomelinya langsung tidak tau harus berkata apa-apa.jarak wajahnya dariku yang begitu dekat membuatku gugup.sekaligus manik matanya yang seakan mengunci bola mataku untuk terus melihatnya.
Detakan itu kembali muncul.kenapa gue selalu nya aja seperti ini jika sedang dekat dengan dia.
Dan kenapa juga gue baru sadar kalau selama ini,di balik sifat cueknya yang teramat tinggi ternyata mempunyai perhatian yang besar dan kali ini aku benar-benar terpukau padanya.ia sungguh tampan.kenapa aku baru menyadarinya sekarang.wajar saja kalau banyak kaum hawa yang naksir berat padanya.

"Sudah puas lo liatin gue kayak gitu?"katanya menyadarkanku dari lamunanku.

Aku yang menyadari itu tak bisa mengelak kalau sekarang jelaslah aku sangat malu.karna diam-diam menatapnya.
"Kenapa juga dia yang menyadarinya duluan"umpatku.

"Ih apa-apa an si lo"kataku gugup menyembunyikan rasa Maluku.

"Gue hanya mau bilang,kenapa lo mengaku sebagai pacar gue tanpa minta ijin dulu sama gue?"kataku mencoba bersikap biasa meski sebenarnya aku ingin menghindar secepatnya dari hadapannya.
"Apa gue harus minta ijin dulu sama lo di depan mereka untuk ngaku sebagai pacar lo"katanya meremehkan alasanku.

sudah dua kali aku malu di depannya di waktu yang bersamaan."duh sha,lo oon banget sih"kataku seraya menepuk jidatku.

Ia yang lagi-lagi melihat tingkah ku kembali tersenyum meremehkanku.

"Elo lucu ya,kalau lagi tersipu malu"katanya terakhir sebelum berlalu dari hadapanku.

Aku yang mendengarnya buru-buru memegang ke dua pipiku.
Kenapa hari ini gue harus di permalukan disini.umpatku sebenarnya nggak terima.

Selepas dari peristiwa itu,aku langsung menuju kamar mandi untuk memastikan pipi ku tidak lagi memerah jika bertemu dengannya nantinya.

"Sialan.sialan"kataku sambil melemparkan tissue hingga berceceran di lantai kamar mandi.
Bagaimana tidak.seumur hidup, gue baru kali ini di permaluin depan cowok .yang apa lagi ia musuh gue sendiri.
" Tapi tunggu,apa gue mulai suka sama dia"tanyaku pada diriku sendiri.
"Enggak.enggak,gue nggak boleh suka.ya kali gue suka sama dia"kataku membuang pikiranku jauh-jauh.
Barulah setelah itu aku memberanikan diri memasuki kelas,meski masih dengan sedikit gugup.
Ternyata dan ternyata,guru yang mengajarku telah masuk.entah dari sejak kapan ia duduk di kursi yang khusus di persiakan untuk guru itu.
"Permisi pak,boleh saya masuk"tanyaku dengan sopan.
"Dari mana"tanya pak guru itu.

"Saya dari wc pak"kataku jujur
"Silahkan"katanya akhirnya.
Aku melangkahkan kakiku menuju kursi tempatku duduk.
"Pasti dari ngaca"katanya berbisik namun masih terdengar jelas olehku.

aku yang tidak terima atas pernyataannya langsuk berbalik menatapnya sinis.

"Maksud lo apaan sih"kataku sontak membuat semua siswa sekaligus guru berbalik menatapku.

"Ada apa ini salsha?"tanya pak guru yang juga heran kenapa aku bisa teriak-teriak seperti ini.
Aku yang di tanya tidak mampu lagi harus berkata.ya kali gue harus bilang yang sebenarnya.
"Enggak pak"kataku berniat mengakhiri semua tatapan heran dari semua siswi di kelas ini meskipun gue yang harus nanggung malu.
"Ya sudah,semuanya kembali fokus pada materi"kata pak guru yang membuatku bernafas lega karna tidak memperpanjang nya lagi.

"Lo kenapa sih sha"tanya steffy setengah berbisik.
Kali ini,aku tidak bisa menjawabnya.rasanya perasaan amarah dan malu masih menggebu ingin keluar dari dalam diriku.
Lebih baik aku tenangkan diri dulu.takut aku melakukan hal ceroboh lagi yang nantinya membuat ku malu sendiri.

salsha marah banget tuh guys,kira-kira siapa yah jatuh cinta duluan!kirim pendapat kalian di kolom komentar.

Bagi yang setia vote makasih yah,buat semua juga pembaca gelap makasih juga.
Kalian kirim masukan atau pendapat yang bagus tentang bagaimana sebaiknya kelanjutan cerita ini.di tunggu yah,komentarnya.

Vomentnya sangat aku tunggu kawand😇😀😁😊☺😆😃😄😉
😋

14 juni 2017

Mungkinkah Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang