who is she?

1.7K 95 0
                                    

Setelah hukuman yang ia laksanakan membuat tubuh salsha terasa sangat lemas.cowok di sampingnya nggak ada peka-peka nya sama sekali.padahal sedari tadi salsha menunggu di sampingnya berharap bahwa orang itu akan memberikannya sebotol air mineral setidaknya untuk memulihkan sedikit tenaganya.

"Ekhmm"
Salsha sengaja berdehem untuk memastikan apa kah aldi mengetahui keberadaannya atau tidak.tapi percuma.lelaki itu malah mengalihkan pandangannya ke arah lain.

     Merasa kesal dengan tingkah nya yang begitu nggak peka,salsha berniat untuk langsung membeli sendiri.baru lima langkah ia melangkahkan kakinya.pria itu tiba-tiba membuka suara.

"Lo haus?nih air mineral buat lo"kata aldi yang menyodorkan air mineral itu kedepan.
     Salsha yang mendengar itu sejenak tak merespon dengan ucapan pria itu.mungkin karna ia sudah terlanjur ngambek.

"Gue tau lo pasti butuh ini"pungkasnya kembali menawarkan air mineral itu padaku.

       Salsha sebenarnya sangat ingin menerima air mineral itu dan secepat nya meneguknya agar ia bisa sedikit berstamina.tapi karna rasa gengsi sedikit lebih besar dari rasa hausnya,maka ia belum enggan berbalik untuk mengambilnya.
      Aldi yang sedari tadi menunggu pergerakan cewek itu yang tak kunjung berbalik membuatnya langsung memberi air mineral itu langsung pada tangannya.dan tanpa sepatah kata pun ia pergi menjauh dari lapangan.tepat dua langkah setelah ia meninggalkan salsha ia berhenti.

"Cepat minum air itu,jangan sampai lo pingsan karna kehabisan tenaga"kata aldi yang kembali melanjutkan langkahnya tadi yang sempat berhenti.

       Salsha tercengang.apa baru saja ia sedang di perhatikan?apa itu merupakan bentuk perhatian seorang cowok padanya?jujur ia tidak pernah di perhatikan orang lain selain steffy dan iqbal.hanya itu,tapi baru saja aldi menunjukkan kepeduliannya.

       Tapi setidaknya salsha sadar diri,kalau kepeduliannya tadi merupakan salah satu bentuk pelaksanaan atas yang di suruhkan caithlin padanya.dan tidak ada niat dalam hatinya untuk berharap mendapatkan perhatian dari aldi.menurutnya,itu bukan hal langka yang harus di banggakan.
      Buru-buru ia meneguknya sampai habis.dan ia sudah merasa staminanya sudah kembali.langsung setelah itu ia menuju kelas untuk memasuki jam berikutnya.

      Iqbal yang menyadari kehadiran salsha lantas mulai bertanya.
"Ca,lo dari mana.gue kirain lo nggak masuk sekolah."ucap iqbal yang menunggu jawaban salsha.

"Gue terlambat bal"kata salsha tanpa bersemangat.

"Tumben banget"respon iqbal.

"Emang lo dari man sih kemarin malam?gue sebenarnya nunggu lo di rumah lo.tapi lo nggak pulang-pulang.jadi gue mutusin buat pulang aja."
 
      Salsha memang baru sadar bahwa malam itu ia meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan iqbal dan mamanya.salsha hanya menyampaikan pada mereka bahwa ia hanya akan keluar untuk sedikit cari angin.

     "aldi"teriak seseorang dari balik  pintu.sukses membuat semua pasang mata memperhatikannya.

      Ia yang berdiri di depan pintu tanpa sangka berlari ke meja aldi dan langsung memeluknya.layaknya teman lama yang udah lama nggak ketemu.dan rupanya aldi memang mengenalnya.bahkan sangat jelas sekali kalau mereka berdua memang dekat karna aldi nampaknya biasa biasa saja saat di peluk oleh cewek itu.ia bahkan menampilkan senyum di bibirnya kala mereka sudah melepas pelukannya.

     "veilin?hey.why you there's here?"ucap aldi padanya.

"You know.i really miss you.so i came here to meet with you."

"Ah.i really happy know"ucap aldi lagi.

"It's you there time later?"tanya veilin.

"Yes.maybe nothing i do later.what's wrong?"

"No problem.i just wanna tell you something."

"Find.i will wait you in the garden."

"Ok.see you."
"See you too"balas  aldi ramah.

        Saat itu pandangannya menangkap tatapan yang berbeda dari temannya.bukan tatapan sinis tapi bukan juga tatapan kagum seperti biasanya.ia dapat lebih menangkap bahwa tatapan yang ditujukan temannya lebih dominan pada tatapan kesal dan curiga.apapun yang berada di pikiran mereka aldi nggak peduli.biarlh mereka sibuk dengan pikirannya masing masing.gue mah nggak ambil pusing.batin aldi.
#part hystori salsha#

   Pasti Bukan hanya aku yang merasakan keanehan itu.pasti yang lainnya juga merasakan keheranan akan sikap aldi yang berubah 90 derajat.aldi yang terkenal dingin ternyata bisa bersikap seramah itu juga pada seseorang.terlebih itu seorang cewek.
      Iya bahkan bersikap biasa-biasa saja saat cewek itu yang aku nggak tau asalnya dari mana tiba-tiba memeluknya.
        Aku sebagai salsha hanya menatap heran.tapi tidak lagi dengan teman sekelasku yang menatap aneh sekaligus menatap tidak rela karna idola nya yang langsung saja di rebut oleh cewek asing itu.

"Tuh cewek siapa sih nyelenong nyelenong aja"
"Nggak tau malu deh.dia nggak tau apa.kalau aldi banyak yang incar."

     Begitulah celetukan-celetukan tak penting dari teman kelasku.
"Sha.lo nggak cemburu?"ucap steffy.

"Ngapain cemburu?"tanya salsha balik dengan wajah datar.

"Lo nggak liat noh si aldi di peluk sama cewek"kata steffy sembari mengarahkan pandangannya ke pada aldi.

"Gue bukan pacarnya kali yang harus cemburu.yang cemburu sana tuh. nggak berhenti nge rumpi dari tadi"kata salsha.

"Ya kali kan lo udah ada rasa sama dia"timpal steffy bermaksud menyindir.

"Masakan kali ya gue.pakai ada rasa segala"ucap salsha.

"Serah lo deh.ribet ngomong sama lo"kata steffy mulai kesal.namun aku tidak ada niat untuk melanjutkan perdebatan itu lagi.

♡part history aldi♡

"Hebat bro.lo dapat gebetan dari mana?nggak nyangka gue.ternyata lo bisa move on juga"kata karel heboh setelah kepergian veilin.

      Namun aku tidak menggubris ucapannya kali ini.malas meladeni orang kepo.palingan setelah gue jawab dia bakalan nanyain lagi.

"Di.jawab dong.lo nggak liat gue ngomong?"tanyanya lagi.
     Namun aku tetap bersifat cuek.biarlah nantinya dia tau sendiri.batin aldi.
      Dan nampaknya kelas hari ini telah selesai.baik guru maupun siswa sudah membereskan masing-masing alat tulisnya dan menaruhnya dalam tas.
     Tidak dapat aku dengar tapi pasti dapat ku pastikan kalau semua siswa sekarang bernafas lega karna sudah terbebas dari rumus-rumus matematika yang mengikat otaknya.
      Sekarang yang terlintas dalam fikiranku adalah veilin.aku melirik jam tangan yang ada di pergelangan tanganku.memastikan bahwa aku masih punya waktu sedikit untuk pulang mengganti baju dan segera berangkat menemui veilin sesuai dengan perjanjian kami."semoga saja aku tak membuatnya menunggu"batinku.

Hai guy...
Btw.guy itu nama panggilan untuk readers aku.jadi kalian udah ngerti yah.

Aku nggak tau feel nya dapat atau enggak.tapi intinya mood ku jelek.tapi aku tetap paksain nulis.vote dan komen bagaimana menurut kalian tentang cerita kali ini.
22 juni 2017

Mungkinkah Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang