32 - Her To Do List (2)

136 11 0
                                    

Justin's Point of View

Ketika helikopter ini mendarat, Cassie baru mau melepas genggamannya pada tanganku. Aku hanya menatapnya sambil tersenyum. Bisa kulihat dia sedikit malu. Aku bisa menyimpulkan bahwa Cassie yang terlihat cuek ini rupanya takut akan ketinggian.

"I didn't know you're scared of high," godaku saat kami berdua turun bersamaan dari helicopter.

"Is that even funny? I could die up there, Justin. It's just unlike you're on a plane. It's totally different. Riding a heli is like a dead wish to me." Cassie langsung cemberut.

"Oh come on, I was just kidding. I protected you the whole time!"

"Yeah, you did. But I won't go home with that flying thing after this. Please?"

"Aku memang sudah menpersiapkan hal lain setelah ini, dan kita tidak akan naik helikopter. Happy now?" Cassie langsung tersenyum lebar, kemudian mengecup pipiku. "The things I do for you..." aku memutar bola mataku.

Kami sekeluarga bersama Cassie langsung menuju loket. Banyak orang yang mengenaliku, meski aku sudah mengenakan kacamata dan hoodie. Beberapa bahkan sempat meminta foto sebelum aku ke loket untuk membeli tiket VIP.

Akhirnya setelah membeli tiket, kami masuk ke Disneyland. Cassie benar-benar senang. Ia berlarian bersama Jazzy dan Jaxon begitu kami masuk. Aku rasa dia memiliki jiwa anak-anak yang tertinggal di dalam tubuhnya.

Aku tak lagi merasakan kehadiran Dania hingga kami naik beberapa wahana. Harusnya dia masih berada di sini bersama kami semua. Kenapa dia tidak kunjung menampakkan diri? Seingatku batas waktunya sampai matahari terbenam, dan aku ingin sebelum dia pergi aku bisa berterimakasih sekali lagi padanya. Tapi sekarang, Dania justru tidak segera muncul.

"You alright?" Tanya Cassie begitu kami keluar dari wahana Little Mermaid.

"Aku oke. Apa kau tidak ingin es krim?" Mata Cassie langsung berbinar mendengarnya. Bukannya menjawab, dia justru menghampiri Jazzy dan Jaxon. Mom dan Dad yang mengawasi kedua adik tiriku itu hanya menatap tingkah Cassie. Dia memang benar-benar cepat akrab dengan Jazzy dan Jaxon.

"You guys want some ice cream?" Tentu kedua adikku itu mengangguk senang. Cassie neraih tangan mereka berdua dan kembali padaku. "Ayo, kita beli es krim."

"Come here," ucapku sambil meraih Jaxon dalam gendonganku. Kemudian kami berempat menuju kios es krim terdekat.

Mom dan Dad memilih untuk menunggu kami berempat di salah satu kafe saat aku dan Cassie pergi membeli es krim. Kita juga bilang kalau kita akan menaiki beberapa wahana lagi.

Setelah selesai membeli es krim kami berempat berjalan mencari tempat untuk duduk menikmati es krim bersama.

"We found a seat!" Seru Cassie yang menggandeng Jazzy saat menemukan satu kursi taman kosong. Aku segera menghampirinya bersama Jaxon di gendonganku.

Cassie menarik Jazzy ke pangkuannya. Keduanya menikmati es krim bersama. Jaxon yang ada di pangkuanku juga menikmati es krim rasa coklatnya. Sementara aku, memilih memandangi mereka.

"Want some?" Tawar Cassie padaku, aku mengangguk. Ia kemudian menyodorkan cone es krimnya padaku. "Kenapa tadi tidak beli?"

"Supaya kau mau berbagi es krim denganku," jawabku asal, setelah mencicipi es krimnya sedikit. Kemudian satu cubitan mendarat di perutku. Cassie kemudian menarik kembali es krimnya dariku.

Usai menghabiskan es krim, kami berempat menuju wahana lain.

"Mau kemana lagi?"

"King Triton's Carousel," tanganku yang sedang tidak sibuk menopang tubuh Jaxon pun segera menarik tangan kanan Cassie. Sementara Jazzy sudah lebih dulu jalan di depan kami.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mission In 40Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang