24 - Confession

1K 71 3
                                    

DAY 28 .

Justin's Point of View

"Mom, have you seen Cassie today?" tanyaku pada Mom yang sedang asyik membaca buku di ruang bacanya. Seketika Mom mengangkat kepalanya dan menatapku.

"Nope. What is going on between you two, Honey? One day everything is alright but the next day there's always something happened between you two." aku hanya diam tanpa menanggapi sebelum kemudian meninggalkannya.

Aku berinisiatif untuk mengecek kamar Cassie. Dan ternyata, aku hanya mendapati ruangan kosong tanpa ada Cassie di sana.

Tentu saja dia pasti menghindarimu, Justin. 

Ya, Cassie pasti menghindariku karena kejadian kemarin jelas-jelas membuatnya sangat membenciku. Aku dan kebodohanku ini hanya akan membuat semuanya memburuk. Dan entah kenapa aku yang pada awalnya justru membenci Cassie kini jadi kebingungan saat dia tak ada di sekitarku, terutama saat dia marah sekaligus seperti sekarang.

Saat aku ingin mencoba meneleponnya, tiba-tiba seseorang lebih dulu meneleponku.

Selena.

"Where are you, Justin? Did you forget that you have a schedule with me today? I need to do an interview in a radio station in town. Can you be there with me? It's been awhile since we captured together in the media. Plus, next week is my promo week." aku mendesah mendengar ocehannya yang tidak berhenti sejak kami tersambung.

"Yeah, I can do that. Of course I never forget about what we're up to today, Sel. I'll be in your apartment in twenty minutes," setelah meyakinkannya, aku segera mengakhiri percakapan kami.

Aku bergegas pergi ke tempat Selena untuk mengikuti jadwalnya hari ini. Lagipula, mungkin memang Cassie butuh waktu untuk menghindar dariku, setidaknya sekarang aku bisa fokus untuk menyelesaikan kontrakku dengan Selena sebelum kembali memikirkan Cassie yang jujur saja, benar-benar membuatku gila.

***

"What took you so long?" sambut Selena ketika aku berada di depan pintu apartemennya.

"Traffic sucks, you know that." ujarku. Tanpa protes lagi, ia pun menyuruhku masuk dan menunggunya bersiap.

"Wheres your manager? I thought we're going with him today,"

"He has to do something related with my next project. So, it will be just me, my mom, and you." saat Selena menyebutkan ibunya, aku sedikit terkejut.

"Your mother?"

"Yup. She's gonna be my manager for today. But, don't worry, we'll going in separate cars. My mom will go with my bodyguards. And me, of course I'll go with you," jawab Selena santai.

"Okay. But only you whose gonna do the interview right? Since the interview is about your album and stuff..." seketika aku sadar, kalau dia mengajakku, pasti ada sesuatu yang berkaitan dengan kami.

"We will talk about our 'relationship' also. Do you mind?"

"W-what? I mean... Yeah, I think it's okay. We're gonna do it without my permission anyway," sindirku penuh sarkasme. Ya, tipikal Selena akan tetap melakukannya kalaupun aku menolak. Jadi, daripada aku harus susah payah berusaha membatalkan interview ini dan tidak menghasilkan apa-apa, lebih baik aku mengiyakan saja.

***

Kami berdua bersama ibu Selena menginjakan kaki di studio Hollywood Radio tepat pukul 8 pagi, sebelum akhirnya Selena dan aku melakukan persiapan selama beberapa menit kemudian melakukan wawancara on air.

Mission In 40Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang