Roket

31 9 0
                                    

Selamat malam, Pagi.

Mentari dan harapan.  Pagi dan hari baru. Hidup dan cerita.

Selamat Malam! Semoga terang langit kembali merekah.

Karena malam.
Ada yang bersembunyi di balik kelamnya.
Ada yang tersembunyi di balik gulitanya.
Ada yang hilang di balik panjang temaramnya.

Semoga malam segera berakhir. Lagi.

Mengapa aku selalu mengharapkan akhir ketika berjalan. Dan mengharapkan kembali ketika sudah berakhir.

Atau karena, akhir sebuah pelangi selalu berada di bawah?

Entahlah. Aku tak ingin menjadi pelangi. Aku ingin menjadi awan yang tak pernah berubah menjadi hujan

Setelah semua huruf "A" yang ada, aku akan kembali bercerita tentang "B"

Bulan, Bumi, dan...
Bintang. Mentari juga termasuk bintang bukan?

Bulan
Hangatnya rembulan di tengah dinginnya malam.
Hangatnya rembulan di tengah gelapnya malam.
Hangatnya rembulan yang bahkan tak dapat terlupakan.

Rindu. Konyol

Bumi
Menunggu
Menanti
Mengharap
Apalagi yang bisa dilakukan bumi? Menumbuhkan pepohonan saja ia perlu menanti rintik datang.

Bintang
Bersinar dengan terangnya. Menemani rembulan yang mungkin kesepian di tengah malam.

Ah. Rembulan tak mungkin kesepian. Ia memang menyendiri. Mengitari bumi dan tak akan melepaskannya.

Biar saja awan kelam yang menggiring mereka untuk menjauh pergi.

Bumi ingin kembali melihat Bulan dan Bintang di langit yang sama!

Rindu. Aneh

Berkas soal dengan awal; Pilihlah salah satu. Aku gagal dalam ujian itu.

"B"

Huruf yang mengawali kata "bila" di saat yang sama ia juga mengawali kata "bisa".

Sebuah aksara yang memulai "bualan", "bilangan", dan "beruntung". Kata yang tak sanggup lagi aku menghitungnya.

" '2' "
Ia mengajarkanku sesuatu; mencintai akhir.

Betapa beruntungnya aku, huruf "B" tidak mengakhiri kata "harap".

Malang, 3 Juni 2017

DisA

Andai bisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang