Warna tak selalu kuning atau biru. Hitam dan kelabu juga warna.
;Hitam? Aku tidak mengakui warna itu.
Tapi tak akan ada pelangi jika tak ada hitam.
Tak ada langit malam yang indah tanpa bintang.
Seperti ini. Aku tak tahu. Ketika aku telah menemukan sebuah akhir berwarna hitam. Ada hitam baru yang datang. Bahkan lebih kelam.
Kadang aku berfikir aku ingat 1001 hal yang ada di sekitarku.
Seperti
Helai? Ia indah namun kadang bisa memicu api dan membakar hutan
Bongkah? Suaranya tetap seperti itu. Berulang tiap pagi. Berulang bersama para gadis dan ibu.
Batang? Utuh. Pendiriannya kuat. Kadang lebih kuat dari pohon.
Aku belajar dari mereka. Mencari makna di balik warna yang mereka miliki.
Ya. Aku tahu. Mereka sudah memiliki warna mereka. Ada cerita yang berakhir.
Kau tahu? Kita bisa menjadi pelangi yang indah.
Kita bisa menyatukan warna yang sudah kita punya.
Kita bisa membuat warna kita tak berwarna.
Cerita kita tak berujung.
Tangan kita tak terlepas.
Tapi,
Kapan?
18 Juni 2017. Mlg
DisA
KAMU SEDANG MEMBACA
Andai bisa
PoetryKarena perasaan mudah untuk tertiup angin dan menghilang, biarkan aku menuliskan dan mengenangnya