warning!⚠
terdapat kata-kata kasar dan adegan perkelahian. So, be a good readers chingu!🌸Selamat membaca🌸
***
"APA YANG KAU LAKUKAN, BRENGSEK?!" ucapnya keras tepat didepan Taehyung. Taehyung awalnya sangat terkejut, namun sedetik kemudian ia terkekeh yang sukses membuat ruangan tersebut menjadi tambah panas.
Yoongi yang tak tahan lagi dengan kelakuan Taehyung langsung saja memukulnya dengan brutal hingga ia terjatuh dilantai. Namun seseorang menahan tangannya sembari mengucapkan, "Yoongi hyung, hentikan. Tak ada gunanya kau memukuli sampah ini."
Itu Jimin, yang selalu Taehyung tolong ketika ia dibully di sekolahnya dulu. Dan sekarang ia mengatai Taehyung sampah, hah lucu sekali.
Taehyung kembali terkekeh walaupun mukanya sudah dipenuhi oleh lebam, "Sampah-ssh.. katamu? Hh.. bukankah kaulah sampah sekolah yang tak berkutik ketika diperm--AKHH.."
Namjoon yang sedari tadi menahan emosinya akhirnya bangkit dan menginjak perut Taehyung yang telentang dilantai. Lalu ia meninju Taehyung tepat diulu hatinya membuat Taehyung mengerang.
"Yak! Sudahlah kita harus membawa Jungkook-ah ke dokter. Darahnya terus mengucur!" Suara Seokjin menengahi perdebatan membuat mereka menoleh kearah suara tersebut.
Hoseok yang menggendong tubuh lemas Jungkook dengan pipi lebam dan kepala bercucuran darah. Seokjin meraih kunci van yang berada di meja lalu berlalu keluar. Persetan dengan manager-hyung, Jungkook lebih penting saat ini.
Hoseok mengikuti Seokjin kearah van dan diikuti oleh Jimin serta Yoongi. Namjoon menoleh kearah Taehyung yang tergeletak tak berdaya lalu berkata,
"Kaulah yang membuat keadaan menjadi seperti ini. Jadi jangan salahkan kami jika keadaan tak akan sama lagi."
***
book pertama, maaf kl bahasanya masih kaku dan cara penulisannya yang berubah-ubah. 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
deepest [kth]
FanfictionSeharusnya tidak akan terasa sakit, sama sekali tidak bagi seorang Kim Taehyung yang nampaknya hanya tahu bagaimana cara menjadi brengsek di hadapan member grupnya. Seharusnya tidak akan terasa menyakitkan, karena walau orang-orang tak pernah tahu...