"Cukup. Tak usah bicarakan Taehyung lagi. Aku benci padanya, sangat." ucap Yoongi final. Yang lain hanya mengangguk pelan menuruti Yoongi yang terlihat sangat emosi dibalik ekspresinya yang datar.
Suasana ruangan menghening, semua mendalami pikiran masing-masing. Sibuk melakukan sesuatu tak penting, berusaha agar tak merasa canggung setelah perdebatan kecil terjadi.
Seperti halnya Namjoon, ia meraih ponsel di sakunya dan memainkannya. Matanya mengerjap kala melihat pesan masuk yang berasal dari sang manager.
Sejin-hyung:
Aku akan kesana sebentar lagi. Ada pesan penting. Berkumpul-lah di kamar rawat Jungkook. Ajak semua member tanpa terkecuali.Namjoon menggerakkan jari-jarinya untuk mengetik balasan. Baik hyung, akan kuusahakan.
Kepalanya mengadah menatap sekeliling. Jimin dan Yoongi yang sedang berbagi keripik, Seokjin menatap Jungkook yang sedang tertidur, dan Hoseok yang lebih memilih untuk bermain game di ponselnya.
Namjoon berdeham. "Manager-hyung akan kemari sebentar lagi. Kita diminta berkumpul, ada pesan penting katanya,"
Mereka semua menoleh kearah Namjoon dengan pandangan heran. Jimin memasukkan beberapa keripik kedalam mulutnya sembari berucap, "Pesan penting?"
Namjoon mengangguk membuat mereka dalam hati bertanya-tanya. Hoseok berdecak ketika ia kalah, lalu mematikan ponselnya. Ia mengalihkan pandangannya menuju Namjoon, "Baguslah, kita semua sudah berkumpul."
Yang mendengarnya pun mengangguk setuju, lalu terhenti ketika suara Seokjin menginterupsi, "Kecuali Taehyung."
Semua pun tahu Seokjin sengaja menekankan nama 'Taehyung' dalam ucapannya. Namjoon menghela nafas, "Jika Taehyung baru saja dari sini, berarti ia tak terlalu jauh. Akan kuhubungi dia."
Tangan Namjoon dengan cepat mencari kontak bernama 'Kim Taehyung' lalu menelponnya.
Sembari menunggu matanya bertatapan dengan mereka yang juga ikut menunggu Taehyung mengangkat panggilan tersebut.
'Yobose----'
"Kim Taehyung, segeralah ke kamar rawat Jungkook."
'Ah---ini aku Bogum, Taehyung sedang pergi entah kemana, dan ia lupa membawa ponselnya. Tapi akan kusampaikan secepatnya.'
"Ne, kamsahamnida. Tolong katakan pada Taehyung agar datang. Manager kami akan memberikan pesan penting."
'Arras----cklek! ... Eh, Tae?'
Ucapan itu terhenti kala disebrang sana terdengar suara pintu terbuka dengan suara seseorang yang samar-samar. Namjoon menaikkkan sebelah alis ketika mendengar suara Bogum berubah menjadi sebuah suara berat yang tak asing.
'Waeyo?'
Namjoon berdeham, "Segeralah keruangan Jungkook."
'...Wae?'
"Manager-hyung ingin membicarakan sesuatu, penting."
'...'
tut!
Namjoon menatap ponselnya yang menampakkan panggilan telah berakhir. Raut wajahnya mengeras lalu menggumam, "Tak sopan sekali, brengsek memang."
Jimin terkekeh menyebalkan, "Seperti tak tahu saja perangainya, hyung." Namjoon memutar bola matanya, membuat Hoseok yang berada disampingnya berdecak.
KAMU SEDANG MEMBACA
deepest [kth]
FanfictionSeharusnya tidak akan terasa sakit, sama sekali tidak bagi seorang Kim Taehyung yang nampaknya hanya tahu bagaimana cara menjadi brengsek di hadapan member grupnya. Seharusnya tidak akan terasa menyakitkan, karena walau orang-orang tak pernah tahu...