29

10.9K 1K 1K
                                    

hmm.. aku mencium bau2 lumut disini.
apakah ini aroma para reader yang terlalu lama menunggu?

*kaboorrr* 🏃🏻‍♂️🏃🏻‍♂️🏃🏻‍♂️

gadeng becanda wkwk. Aku rindu kalian, yeorobun. 😗💜

Happy Reading.

***




Rasanya Yoongi sudah tidak waras.

Tengah malam dengan suhu hampir mencapai 20 derajat, ia terduduk di kursi taman dengan tubuh merengkuh erat seorang pemuda yang—demi apapun, sangat amat Yoongi benci.

Sial.. sebenarnya apa yang ia pikirkan?!

Kelopak Yoongi menutup diiringi helaan nafas berat. Sepertinya peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini membuat otaknya bekerja lebih berat. Ya, pasti Yoongi kelelahan hingga ia bersikap seperti ini.

Pasti ia terlalu banyak pikiran hingga tanpa sadar tubuhnya memberikan perhatian terhadap pemuda yang sukses membuat grupnya hampir gila karena kotak hitam menjijikannya itu.

Perasaan bodoh menyesakkan yang menyergapi hatinya saat ini pun pasti karena ia terlalu lama berdekatan dengan Taehyung. Lagipula tak mungkin bukan, ia khawatir pada orang yang sangat ia benci?

Desiran angin malam melewati tengkuknya hingga tanpa sadar Yoongi mengeratkan kepalan tangannya. Kelopak itu perlahan terbuka menyadari sesuatu disana.

Benda itu.

Ia melirik benda yang terlingkupi jemari kirinya dengan tatapan tak bisa diartikan. Kertas miliknya yang dulu dirobek Taehyung kini berada dalam tangannya. Benar-benar ada dalam genggamannya.

Yoongi pikir dirinya berhalusinasi. Tapi merasakan betapa dinginnya udara malam membuat ia sadar bahwa ini bukan sekadar khayalan belaka.

Kertas itu masih sama, persis seperti terakhir kali ia melihatnya. Bedanya hanya terdapat pada permukaan kertas yang tak sehalus dulu, sisanya tidak ada yang berubah.

Lalu bagaimana dengan kertas yang tempo lalu sudah berubah menjadi potongan tak beguna?

Entahlah, Yoongi pun tak tahu bagaimana Taehyung bisa mengembalikan kertas itu hingga sampai ke tangannya saat ini dalam keadaan yang sangat baik.

Ia menghela nafas berat. Suasana hatinya terasa kacau. Jujur saja, ia sangat bahagia karena hasil kerja kerasnya itu kembali. Tapi... entahlah, ia merasa ada sesuatu yang janggal.

Di tengah pertengkaran Yoongi dan pikirannya yang kacau, sebuah desisan kecil mengalihkan perhatiannya. Sontak ia memfokuskan atensinya kepada pemuda dalam rengkuhannya.

Dahi Yoongi perlahan mengerut ketika suhu tidak normal menjalari telapak kanannya. Oke, Ia tahu malam ini memang dingin dan normal jika suhu tubuh akan memanas.

Namun ia tidak bodoh untuk menyadari bahwa suhu tubuh pemuda dalam rengkuhannya ini jauh dari kata normal. Suhu tubuh itu terlampau panas untuk disebut baik-baik saja.

Perasaan buruk yang sempat hilang kembali muncul, membuat Yoongi cepat-cepat untuk melirik kearah samping untuk mengecek keadaan Taehyung.

deepest [kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang