27

8.5K 839 480
                                    

Annyeong!! 😏

Chap dengan alur lambat yang panjaanggg dan membosankan.

—juga membuat mata lelah dan capek.

So, prepare urself.

now playing
epiphany — KSJ (music box)

***

Lenguhan kecil meluncur bebas dari bibir yang ronanya masih pucat itu. Kelopak lentiknya perlahan terbuka, menampakkan ratapan redup yang terlihat lelah.

"Ungh—" Mata itu menatap sekeliling dengan sayu, lalu terpejam sesaat merasakan nyeri tiba-tiba menghantam kuat punggung, perut dan bagian tubuh lainnya.

Ia mendesis ketika perut yang kemarin baru dilepas jahitannya seperti dihantam palu, diselingi rasa ngilu parah pada punggungnya yang ia gerakkan perlahan.

Benar-benar menyakitkan.

Disela-sela naungan nyeri yang Taehyung rasakan, kejadian pagi tadi tiba-tiba terlintas di kepalanya. Taehyung tercekat mengingat bagaimana dirinya saat itu membuka mata dengan jantung berdebar keras,

Lalu setelahnya hampir kehilangan detak jantung karena tanpa aba-aba Yoongi melampiaskan amarah kepada dirinya yang diam-diam diselimuti ketakutan.

Padahal sebelumnya Taehyung sudah tahu dengan pasti jika hal itu akan terjadi.

Tangan kurus itu beralih mengusap leher, lalu tersenyum kecut. Bayang-bayang itu terus terngiang, bayangan tentang bagaimana rasa sesak kala tangan Yoongi mencekiknya teramat membekas dalam ingatan.

—bagaimana Taehyung bisa merasakan sakit hati disertai kekecewaan yang teramat sangat dibalik wajah berkobar amarah itu.

Hati Taehyung mencelos, merasakan rasa bersalah menimpuki hatinya berulang kali bak hujan batu. Benar-benar menyesakkan hingga untuk bernafas pun terasa perih.

Jemari itu perlahan meraba sesuatu di balik bantal, lalu meraihnya dengan tangan bergetar. Ia mencoba mendudukan diri—meski demi apapun, tubuhnya terasa... kacau.

Iris beningnya lambat laun memanas kala melirik secarik kertas yang agak kusut dengan sedikit lipatan dalam genggamannya.

Kertas berisikan barisan-barisan kata yang sedikit naik turun dan relatif berantakan. Namun Taehyung berani sumpah, bait ini membuat hatinya tersentil keras karena liriknya.

Secarik kertas bertuliskan lirik indah milik Yoongi.

Secarik kertas yang membuat keadaan semakin rumit—Oh, bukan kertasnya, tapi Taehyung. Taehyung-lah yang membuat semuanya semakin kacau. Karena Taehyung sendiri-lah, keadaan menjadi semakin tak memihaknya.

Masa bodoh.

Sudah beruntung malam itu Taehyung sempat menyimpan kertas ini sebelum menirunya ke kertas lain dan merobek tiruan itu dengan hati yang bergemuruh hebat.

Ia berusaha untuk mempertahankannya, sekalipun harus melenceng dari perintah sang kakak—karena Taehyung tidak sanggup untuk menghancurkan hasil usaha Yoongi dengan seenaknya.

Namun karena itu pula, Taehyung tahu ia harus menanggung akibatnya jika sang kakak tahu perbuatannya nanti. Ah—persetan, Taehyung benar-benar tak mau peduli untuk saat ini.

Lagipula biar saja ia yang mendapat akibatnya. Ia memang pantas untuk hal itu. Yang terpenting, liriknya aman untuk saat ini. Mungkin nanti akan ia kembalikan jika saatnya sudah tepat.

deepest [kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang