23

6.5K 755 243
                                    

Rest in peace, tae's grandpa.
stay strong uri Taehyung.



***




"Aku benar.benar tidak mengerti,"

Ia menggumam panjang sembari berjalan menuju pintu luar, tatapannya terfokus kepada apel yang berada di genggamannya. Ia mengangkat apel itu hingga berada di depan wajah lalu bertanya, "Apa kau tahu mengapa mereka seperti itu?"

Hening.

Tidak ada jawaban, hanya keheningan yang ia dapatkan membuatnya menghembuskan nafas kesal. Bahkan apel sekalipun tidak mau menanggapiku...? batinnya dengan bibir yang melengkung sedih—-berlebihan.

Kakinya kini menapak lantai teras dorm yang dingin, lalu segera tersenyum tipis setelah merasakan betapa segarnya udara pagi. Badannya sedikit bergetar saat angin dingin yang menyejukkan menyentuh permukaan kulitnya.

"Pengap," ia mengeluh saat masker yang ia kenakan menghambat jalur pernafasannya untuk menghirup udara lebih leluasa.

Maka dari itu ia melepas maskernya, lalu setelahnya mendesah lega saat udara segar berbondong-bondong masuk ke dalam paru-paru.

Ia menggerakan tubuh ke kanan dan ke kiri, berniat melakukan sedikit peregangan agar tubuh tidak terasa keram dan kaku. Namun belum lama ia melakukan peregangan, tiba-tiba ia mengaduh.

"Aduh—duh!" perutnya terasa seperti dicubit dan ditarik-tarik, menyisakan rasa gatal dan nyeri yang berdenyut mesra. Ia menghentikan kegiatan peregangannya sembari mengusap perut.

"Kapan sembuh, sih?" dengusnya sembari berjalan menuju kursi yang berada di sudut teras lalu mendudukinya. "Lama sekali. Padahal aku menjahit baju tak sampai lima menit juga sudah betul, tuh?"

Ia menatap apel yang tak jua lepas dari genggamannya, lalu seketika menggigitnya dengan kasar—-berniat melampiaskan kekesalan pada teman satu grupnya yang sedari tadi ia tahan.

"Aku tidak akan kelaparan, aku akan makan dengan banyak," misuhnya sembari menggigit apel dengan mata melotot, lalu mengunyahnya sebanyak tiga kali dan menelannya bulat-bulat. "Yoongi bodoh, biar dia saja yang mati sana!"

Ia kesal sekali saat Yoongi dengan mudahnya berkata bahwa dirinya ingin mati, bunuh diri, atau apalah itu. Apa Yoongi tak tahu seberapa besar usahanya untuk tetap bertahan hidup di dunia yang keras ini?

Tolong digaris bawahi, bahwa ia menentang untuk mengakhiri hidup yang sudah ia pertahankan setengah mati. Setidaknya, sampai masalahnya selesai, baru ia bisa pergi dengan tenang—-Ah... bicara apa sih dia?

Daripada memikirkan hal itu lebih baik ia fokus mengisi perut yang terus mengerang lapar. Sudah ke empat kalinya ia meggigit bongkahan besar apel ketika seseorang datang memasuki dorm dan tiba-tiba berlari setelah orang itu melihat dirinya.

"Omo!" Taehyung menatap datar orang dihadapannya sembari mengunyah secara perlahan apel yang berada dalam mulut. Ekspresi wajah orang itu terlihat khawatir, "Mengapa pipimu bengkak dan merah begini?"

"Gwaenchana." jawabnya singkat, membuat orang itu mencebik karena tak mendapatkan jawaban sesuai harapan. "Apa kau bertengkar dengan teman satu grupmu lagi?"

deepest [kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang