Jujur saja, Jungkook merasa begitu bersalah.
Semenjak mulut bodohnya melantunkan kebohongan manis tentang Taehyung kepada para hyung, hatinya terus merasa tak tenang dan gugup.
Taehyung dan segala kasih sayang yang ia berikan kepada Jungkook tanpa henti mengganggu pikiran.
Setiap saat, setiap waktu.
Kebaikan dari pemilik wajah dingin itu selalu terasa tulus dan menyejukkan, membuat Jungkook merasa seperti orang tak berotak---bodoh.
Orang bodoh yang tak tahu tentang malu.
Padahal dibanding yang lain, Taehyung-lah yang memberi kasih sayang paling besar. Namun ia malah menuduh sang hyung---yang sumpah, ia tidak merencanakan itu.
Ia tidak mengira benda sialan itu akan berada diatas sofa. Sebelumnya pun, tidak ada yang menyadari keberadaan benda itu. Sialnya, yang menemukan adalah si kelewat teliti Namjoon.
Sang leader yang baik, namun kelewat tegas saat amarah menguasainya. Membuatnya teramat panik melihat benda miliknya dalam genggaman Namjoon.
Lebih bodoh lagi saat Namjoon sadar jika ia dalam mode panik. Namjoon menatapnya curiga, membuat yang lain ikut keheranan.
Pikirannya seketika kacau, ia hanya bisa memikirkan 'dimana V-hyung?' 'aku butuh bantuanmu!'. Dan ketika Namjoon bertanya, ia menyebut nama Taehyung begitu saja.
Ia berbohong. Untung saja para hyung percaya dengan ucapan yang keluar dari bibir bergetar Jungkook. Terpaksa. Ia terpaksa melakukan itu. Rahasianya tidak boleh terbongkar.
Lagipula salah Taehyung juga, mengapa Taehyung mencoba menggagalkan dirinya yang ingin melampiaskan kekecewaan?
Buat apa, mencoba menggagalkan disaat Taehyung-lah yang menjadi alasan Jungkook untuk menyakiti diri sendiri?
Taehyung itu keren, tampan, bertalenta, memiliki suara indah yang amat menenangkan. Menari pun sudah ahli, bahkan bisa menguasai tarian yang baru mereka pelajari kurang dari dua jam.
Bukan salah Jungkook, jika ia iri dengan segala yang dimiliki Taehyung.
Ia harus berusaha mati-matian agar dapat bersanding dengan Taehyung. Ia yang jatuh bangun, berlatih dari pagi hingga pagi dengan mudahnya tersandingi oleh kepiawaian Taehyung.
Ia sudah berusaha semaksimal mungkin. Dan disaat ia merasa dirinya sudah menjadi yang lebih baik, cacian itu datang. Hinaan yang menyakitkan, membuat kepercayaan dirinya hancur.
Mereka bilang Jungkook itu tidak bertalenta, tariannya buruk, tidak tampan, lemah, tubuh tidak proporsional---Jungkook ini, Jungkook itu. Segala macam kekurangannya disebut oleh mereka.
Jungkook sadar diri, ia harus membuat dirinya lebih baik lagi. Dalam diam ia selalu mengasah dirinya, tak peduli sudah melewati batas.
Namun pesan itu---pesan misterius yang Jungkook terima akhir-akhir ini membuatnya hampir gila. Entah bagaimana bisa orang ini mendapatkan nomor ponselnya, ia pun tak tahu.
Nomor tak dikenal itu selalu mengirimkan umpatan tentang kelemahannya, dan membanggakan kelebihan Taehyung. Tak jarang mengancamnya untuk keluar dari grup.
Saat itu para hyung sedang keluar, entah kemana. Ia pun memutuskan untuk berlatih diam-diam, seperti biasanya. Ia yang baru selesai berlatih, langsung saja linglung saat orang itu mengirimkan pesan untuk kesekian kali.
Kau lemah sekali. Dengan kemampuan terbatas seperti itu bagaimana bisa menjadi idol? Taehyung lebih baik darimu dalam segala hal, jadi mengapa tidak bunuh diri saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
deepest [kth]
FanfictionSeharusnya tidak akan terasa sakit, sama sekali tidak bagi seorang Kim Taehyung yang nampaknya hanya tahu bagaimana cara menjadi brengsek di hadapan member grupnya. Seharusnya tidak akan terasa menyakitkan, karena walau orang-orang tak pernah tahu...