Diculik

2.6K 162 4
                                    

#Sean

Hey dimana aku ya? Kayaknya dirumah sakit.

"Sus, saya dirumah sakit mana ini?" Sean menemukan seorang perawat yang sedang memeriksa kamarnya.

"Oh anda sudah bangun. Anda di Dubai Medical Center. Sheikh Rashid yang membawa anda kemari. Hmm apa kepala anda masih sakit tuan?" Suster itu menghampirinya.

"Lalu dimana Rashid? Daann.. Ryan, temannya." Sean tak menghiraukan pertanyaannya dan duduk di ranjang kamar kelas 2 itu.

"Aku tidak tau, sepertinya Sheikh sibuk seperti biasa. Mana mungkin dia menunggu anda disini sepanjang hari." Sean agak kesal juga karena seorang pangeran telah menempatkannya dikamar kelas 2.

Bahkan dia bisa saja membawaku ke ruang VIP di rooftop rumah sakit atau hotel bintang 7. Hey, dia pikir aku tidak punya uang apa?!

"Sus, tolong urus admin pemindahan kamar ku. Aku mau kamar VIP." Suster itu menatapnya sesaat. Sepertinya ketampanan Sean berkurang kalau sedang benjol.

"Oh ok, baiklah tuan." Perawat itu keluar dan meninggalkannya.

"Sebaiknya aku telpon Honey. Dimana dia sekarang ya." Sean mengambil handphonenya di atas meja.

"Ah kenapa tidak diangkat.. ayolah.. Oh Halo! Honey dimana kau?" Akhirnya ada yang mengangkat. Tapi sepertinya bukan Honey.

"Hallo? Siapa ini? Hah Fazza?! Di.. dimana Honey? Aman katamu? Kau pikir kau siapanya hah?"

"..." tuut..tuut.. tutt...

"Halo?! Halo?! Hey.. Damn!" Sean tak tau kenapa Fazza bilang Honey aman bersamanya. Yang dia tau sekarang dia cemburu.

Ah seperti yang kuduga, Honey itu normal Sean! Dia pasti akan mau-mau saja makan malam dengan seorang pangeran.

Seseorang masuk ke kamarnya.

"Heh Sean sudah sadar kau rupanya." Ryan masuk, diikuti Rashid.

"Hey kalian berdua, kenapa kau biarkan Honey pergi dengan Fazza! Rashid, kau tau kan Honey itu calon pacarku." Sean kesal.

"Calon pacar? Hah, dia tak tertarik padamu sepertinya." Rashid menyepelekan Sean.

"Oh begitu ya? Memangnya kau pikir dia akan tertarik pada adikmu itu? Kau belum mengenal Honey saja." Sean menyunggingkan sebelah senyum.

"Ya ya ya, setidaknya Fazza lebih baik darimu." Ryan membela Fazza.

"Apa katamu? Kurasa Fazza sedang menculik Honey ku sekarang. Katakan dimana Honey?" Sean mulai turun dari ranjang dengan pakaian rumah sakit yang terlihat bodoh dan kepalanya masih dibalut perban.

"Hey hey, take it easy! Kembali keranjangmu. Selama Honey bersama Fazza, dia akan baik-baik saja. Dia di rumah sakit sekarang." Ryan keceplosan.

"Apa?! Dirumah sakit?! Dimana? Siapa yang membuatnya begitu? Ah pasti adikmu kan Rashid?! Bisa-bisanya dia bilang kalau Honey aman bersamanya. Takkan ku ampuni dia kalau Honey kenapa-napa!"

"Hah, bisa apa kau? Saat Honey pergi saja kau sedang mabuk bersama wanita-wanita jalang itu. Sedang adikku mencarinya keliling Dubai." Rashid agak berlebihan memang. Tapi itu ampuh membuat Sean diam berpikir.

Apa sih yang terjadi sebenarnya? Katanya Fazza takkan peduli pada wanita. Kenapa dia mencari Honey? Kenapa tidak panggil saja aku untuk membawa Honey pulang?

"Dimana Honey sekarang?" Sean bertanya dengan kesal.

"Aku takkan memberi tau. Tapi dia aman dengan Fazza sekarang." Ryan berkata santai.

The Only Exception (Sheikh Hamdan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang