Kidnapped

2K 149 1
                                    

#Adam

Adam sudah menyebarkan info kehilangan Honey disurat kabar. Berita itu berjudul Kidnapped Girl. Tapi sampai hari itu polisi belum mendapat perkembangan berarti. Hanya ponsel Honey yang kadang aktif kadang tidak.

"Tolong kabari saya kalau sudah ada perkembangan dalam pencariannya." Kata Adam sebelum meninggalkan kantor polisi untuk yang kesekian kalinya. Dia mengunjungi kantor polisi setiap hari. Nanti bersama Sean nanti dengan Gigi.

"Baiklah, Pak. Semoga saja ponselnya aktif lagi nanti. Untuk hari ini, kami berencana menemui pemilik Bar itu."

"Terima kasih banyak, Sir. Kami permisi dulu. Ayolah Adam." Gigi menggandeng tangan Adam untuk segera pulang. Sudah berjam-jam mereka disana untuk memantau penyelidikan.

+++

"Sean, apa maksudmu waktu itu? Kau bilang tau sesuatu. Tolong jangan mempersulit ku lagi. Katakan kalau kau punya petunjuk! Apa kau tak ingin Honey cepat ketemu." Adam mengomeli Sean lewat telepon. Dia sudah frustasi adiknya belum juga ketemu.

"Awas ya kalau besok kau belum juga mengatakannya!" Adam menutup telpon rumah itu dengan kasar sampai sang istri terlonjak kaget.

"Sayang, sudah tenang dulu. Aku yakin Honey pasti pulang." Gigi mencoba menenangkan Adam dengan mengelus punggung tangannya.

"Bagaimana bisa sayang? Sudah hampir 3 hari dia belum juga ditemukan." Adam gusar. Gigi memilih untuk diam saja. Suaminya sedang marah sekarang.

Tingnong...

Bel rumah itu berbunyi. Mereka saling menatap.

"Biar aku yang buka."

"Aku ikut." Gigi mengikuti langkah cepat suaminya menuju gerbang. Adam membukanya.

"Selamat malam, Tuan. Apa benar ini kediaman Ms. Hadid?" Pria berkandura yang dikawal 2 orang pria lainnya itu bertanya.

"Ya, benar. Ada perlu ap...pa?" Tanpa disuruh pria paruh baya bertubuh kecil itu masuk. Salah satu pria lainnya menunjukkan semacam tanda pengenal resmi ke depan wajah Adam. Lalu mereka masuk juga tanpa menghiraukan si tuan rumah yang masih termenung di Gerbang.

Dubai Government? Apa lagi ini?

Adam menyuruh mereka bertiga duduk diruang tamu dan Gigi ke dapur untuk menyiapkan minuman.

"Maaf, apa maksud anda kesini tuan?" Adam memulai perbincangan.

"Langsung saja, Tuan. Dengan hormat, ini perintah dari putra mahkota Sheikh Hamdan untuk menemui anda. Anda Adam Samarkand Hadid, kakak dari Eclaireopatra Hawabelle Hadid kan?" Adam hanya mengangguk. Dia masih mencerna apa hubungannya Honey dengan putra mahkota.

"Perkenalkan saya Sheikh Saeed bin Khalifa al maktoum, sepupu dari Emir kita Sheikh Mohammed. Saya kesini untuk memberitahukan keberadaan adikmu saat ini." Seketika mata Adam membelalak. Gigi yang baru keluar dapur pun sampai menghentikan langkahnya saat mendengar nama adik iparnya.

"Ba.. ba.. bagaimana anda.. ? Maaf Sheikh, lanjutkan." Adam mencoba tenang dulu untuk mendengarkan penjelasan pria terhormat dihadapannya ini. Meski rasa takut menjalari tengkuknya.

Demi tuhan apa yang sudah dilakukan Honey? Apa ini akan jadi berita buruk?

"Ms. Hadid saat ini ada dalam perlindungan kami, tuan tenang saja. Beberapa hari lalu dia mengalami kecelakaan kecil dan putra mahkota menolongnya. Tapi karena viral itu, sudah dapat dipastikan kalau akan banyak media yang memburu adikmu, jadi Sheikh Hamdan membawanya ketempat aman untuk diasingkan sementara sampai semuanya stabil. Belum lagi para calon istri putra mahkota yang murka dengan adikmu pasti dapat melalukan apapun. Tapi anda tenang saja, adikmu aman dengan Sheikh Hamdan. Dan dalam beberapa hari lagi dia akan kembali." Sheikh Saeed menjelaskan segalanya dan itu cukup membuat Adam membeku tak percaya. Ada perasaan lega tapi juga takut sekaligus.

The Only Exception (Sheikh Hamdan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang