Hate me!

1.7K 123 1
                                    

⬆⬆⬆ AMEERAH ⬆⬆⬆

#Honey

Runaway Dubai Fashion Week di mulai beberapa menit lagi. Honey dan yang lainnya sedang make up dan menunggu pembukaan panjang itu selesai. Dia melihat sekitarnya. Para model lainnya seperti mengenalinya dan melihatnya sinis.

Kenapa sih orang-orang itu.

Honey menatap mereka semua dengan tatapan tajam yang berhasil membuat mereka bubar dan mengalihkan perhatian.

"Sudahlah, Honey. Biarkan saja mereka semua." Seseorang dibelakangnya berkata tiba-tiba. Honey berbalik.

AMEERAH

"Oh your Highness. Senang melihat anda disini." Honey memasang senyum terpaksanya.

"Honey jangan panggil saya begitu sekarang, nanti saja kalau..." Ameerah menggantung kalimatnya.

Kalau apa.. hmm aneh

"Oh ya, aku menemuimu ingin minta maaf soal aku dan Dandan."

"Dandan? Siapa?"

"Oh maksudku Sheikh Hamdan. Maaf ya itu panggilan kecilku untuknya." Wanita itu tersenyum.

"Oh anda tidak perlu minta maaf, Miss."

"Why not? Kau tunangannya betulan kan?"

Honey mendadak sebal mendengarnya. Ingin rasanya dia mengiyakan, tapi hati Honey menahannya.

Honey! Itu hanya akan terjadi kalau kau ada di buku cerita anak-anak! Jangan katakan, hanya membuat malu saja.

"Anda tak perlu minta maaf, Miss. Hamdan sudah mengatakan yang sebenarnya kepada saya." Wanita itu membelalakkan mata. Honey bingung.

"Oh my God, kau memanggilnya hanya Hamdan? Tanpa Sheikh? Adiknya saja memanggilnya Sheikh. Ckck Seberapa dekat kalian sebenarnya?"

Lalu apa Dandan itu sopan? Tidak bijak Honey kalau kau berbual. Tampaknya dia sedang mengorek sesuatu dari mu.

Again, Honey hanya tersenyum. Dan diapun diselamatkan oleh penata rias yang tiba-tiba menghampirinya.

"Miss, pembukaan sudah selesai. Sebaiknya kita final touch dulu sekarang." Wanita itu sibuk merapikan gown yang dikenakan dan menata kembali rambut Honey. Melihat ini, Ameerah akhirnya meninggalkannya.

Apa sih maunya wanita itu?

5 menit kemudian para model sudah siap catwalk dan sudah berbaris. Seperti biasanya Honey gugup dan nervous. Dia mengenakan gown menjuntai dan sepatu heels 15 cm. Tapi dia coba menenangkan pikirannya dan merilexkan kakinya. Tiba-tiba seorang crew menerabas ke depannya dan membuat Honey nyaris terjungkal, kalau saja tidak ada tangan yang menahannya dari belakang. Dia berdiri tegak lagi dan menoleh kebelakang. Belum juga jantungnya menormal, sudah dibuat berdegup kencang karena melihat orang yang menahannya tadi. Dan satu lagi orang yang menghampirinya tergesa-gesa, Hamdan.

"Kau tidak papa?" Omar bertanya. Honey masih terpaku dengan mata tajam yang terletak sejengkal diatas matanya itu. Lidahnya kelu, hatinya terasa hangat, namun ada rasa sesak yang membuatnya ingin sekali memeluk pria didepannya itu.

"Ehheemm.. Honey kau baik-baik saja kan?" Hamdan menyadarkannya segera. Saatnya berubah,

"Sheikh, aku tidak papa. Orang tadi sangat ceroboh. Dia hampir membuat tunanganmu ini tersungkur." Hamdan menaikkan kedua alis keheranan melihat Honey yang tiba-tiba manja dan 'jinak' dengannya. Dia terlihat senang.

"Yang mana orangnya? Biar ku beri pelajaran orang itu nanti. Kau baik-baik saja kan?" Honey tersenyum dan mengangguk tapi sambil memegangi kakinya.

The Only Exception (Sheikh Hamdan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang