Cinta yang berlebihan dapat berubah menjadi
Obsesi tanpa disadari,Jika Obsesi itu artinya kau Cinta, tapi yang kau utamakan hanya ingin memiliki
-All I Have
🌈
Panas yang berlebih di bulan puasa membuat Irham tak henti hentinya mengeluh.
Irham sedang duduk bersama Sandy di pinggir lapangan usai latihan basket.
Namun, suara dering telpon dari handphone milik Irham membuat pemiliknya mengambil benda berbentuk balok itu dan melihat layar yang menunjukkan orang yang meneleponnya, Janne.
Irham mengangkatnya.
"Halo, Janne?" Irham memulai percakapan.
"Bisa kita ketemu?".
"Hmm, bisa sih. Kapan? Dimana?," Irham mengusap wajahnya.
"Hm, ok. Ketemuan di cafe biasa jam 8 malam ya,".
"Oh sip. Emang ada yang penting? Kok gak kerumah aja?" tanya Irham.
"Gue mau cerita, udah datang yaaa, gue butuh lu curhat kaya biasa,".
"Oh, oke. Bye," setelah Janne membalas nya Irham pun memutuskan sambungan telponnya.
"Ham, tuh Nanda," tunjuk Sandy pada seorang gadis berhijab yang berjalan bersama Elly dan Friska juga Juna.
"Gue cabut duluan ya," pamit Irham yang diacungi jempol oleh Sandy.
Irham berlari kecil menghampiri gadis pujaannya.
"Pacar saya ya?" Nanda menoleh dan mencubit pelan lengan Irham.
"Ih, apaan sih, ham?" Irham terkekeh.
"Pulbar ya?" ajak Irham.
Nanda mengangguk.
"Gue duluan, ya," pamit Elly pada Nanda.
Nanda mengangguk.
Tak berapa lama, Juna dan Friska juga pamit pulang.
Tinggallah Nanda dan Irham di parkiran dan menaiki motor Irham.
"Mau langsung pulang?" tanya Irham.
"Iya," jawab Nanda.
"Gak mau jalan gitu?" Nanda menghela nafas.
"Ham, puasa! Gak boleh," Irham menghela nafas gantian.
"Iya, iyaaa," lalu Irham melajukan motornya menuju rumah Nanda.
Namun ditengah perjalanan,
Nanda menepuk pundak Irham.
"Kenapa, Nand?" tanya Irham.
"Gue lupa!" Nanda menepuk jidatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Have
Teen FictionCerita klasik remaja yang melibatkan 'Persahabatan' dan 'Cinta' -All I Have