Seventeenth

60 12 0
                                    

Masa lalu bukan untuk dilupakan,
tapi untuk dijadikan kenangan dan pelajaran di masa yang akan datang.

jadi...

Mantan bukan untuk dilupakan,
tapi untuk dikenang dan pelajaran di masa yang akan datang untuk tidak memilih yang seperti mantan(lagi)

Tapi kalau takdir?
serahin aja

-All I Have

🌈

Faldo menenteng paper bag Mamanya, "Ma, masih lama nih?" Mamanya menoleh.

"Sabar ih, kamu kan udah lama gak nemenin Mama belanja" Faldo mengangguk pasrah dan menghembuskan nafas gusar.

"Maaa," Faldo memanggil mamanya.

"Hmm," ya. Mamanya hanya bergumam.

"Faldo lapeerrr, ntar maem dulu yaaaaahhh," Faldo memasang tampang sok imutnya.

"Iya iyaa," Faldo tersenyum girang.

"Ma, beli Faldo sepatu, yuk," Mamanya menghela nafas, dan mengangguk.

"Yaudah, cari sana," Faldo langsung bergegas mencari sepatu yang menarik hatinya.

Hingga ia jatuh cinta kepada satu sepatu, namun saat ia mengambil sepatu tersebut sebuah tangan juga menggenggam sepatu tersebut.

Faldo menoleh, mendapati seorang perempuan yang kira kira sebaya dengannya.

"Eh, kamu duluan deh," Faldo berucap.

"Udah, kalo kamu lebih butuh, ambil aja, soalnya aku cuma mau kasih sepupu kok," Faldo menaikkan alisnya meyakinkan.

Perempuan itu terkekeh dan mengangguk seraya tersenyum manis.

Entah dorongan apa yang membuat Faldo menyodorkan tangannya,"Faldo,kam-ehh lu aja, lu siapa?".

Perempuan tersebut menoleh dan melihat juluran tangan Faldo, dan menjabat tangannya.

"Gue Janne," perempuan yang katanya bernama Janne itu tersenyum.

"Salam kenal, bukannya lu? Maaf Mantan gue waktu smp?" Janne mengangguk.

"Eh iya,ya, lama gak ketemu" Faldo terkekeh.

"Hmm id line?"pinta Faldo membuat Janne tersenyum.

Janne memberi id linenya.

"Thanks," dan saat mata mereka bertatapan, seseorang menghampiri mereka.

Lissa Veronica a.k.a Mama Faldo, yang datang menjewer telinga Faldo.

"Mana? Mana sepatunya? Kok malah deketin cewe," Faldo nyengir,dan menunjuk sepatu tadi.

"Yaudah ayo, eh ada kamu, nama kamu siapa sayang?" ya, Mama Faldo benar benar ingin anak perempuan, maka saat melihat seorang gadis, ia merasa sangat sayang.

"Nama saya Janne, tante," Mama Faldo memangut mangut.

"Tante, Mamanya Faldo, Salam kenal ya cantik," Janne tersenyum malu.

All I HaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang