Twenty seventh (a)

31 6 10
                                    

Mengapa Matahari saja bisa membagi cahayanya dengan cuma cuma?
Lalu
Mengapa kamu tidak bisa membagi cintamu dengan cuma cuma?

-All I Have

🌈

Hari berganti hari, sekarang Friska sudah akan pergi ke sekolah. Keadaan Friska sudah mulai pulih. Benar ucapan Juna, Juna memang datang membesuk Friska. Datang membawa berbagai rasa keceriaan bagi Friska. Sungguh, Juna sangat ahli membuat Friska merasakan berbagai rasa.

Pagi ini, Juna berjanji akan menjemput Friska. Dan benar, sekarang motor Juna sudah berada di depan rumahnya.

"Maa!! Friska pergi. Assalamuallaikum,"izin Friska ke Mamanya.

Setelah mendengar jawaban dari Mamanya,Friska menemui Juna.

"Haloo!!Pagi!" sapa Juna sambil mengacak rambut Friska.

"Berantakan,Juna," Friska cemberut.

Juna yang geram pun menarik bibir Friska dan mengapitnya,"EMESHHH!!!" teriak Juna.

Friska tertawa melihat Juna. Setelah itu, mereka berangkat menuju sekolah bersama.

-
-
-
-
-
Irham sudah ada di kelas bersama Nanda dan Janne. Membicarakan mulai dari hal penting menjadi hal receh sekalipun. Suasana kelas yang seharusnya tenang karena yang baru datang hanyalah mereka bertiga, namun tidak terjadi karena suara mereka.

"Seriusan???Hahaha kok bisa sih?"Nanda tertawa karena Janne mengatakan bahwa waktu Janne menginap bersama keluarganya di rumah Irham, Janne tidur bersama Irham, namun Irham membanjirinya dengan ompol. Dan kejadian itu sekitar beberapa tahun yang lalu.

"Iya serius anjir!!!! Haha, gue ampe basah semua celananya gara gara sepupu biadab ini," tunjuk Janne.

"Janne lu kok buka kartu sih," air muka Irham menjadi malu dan memerah.

Janne dan Nanda tidak dapat berhenti tertawa membayangkan bagaimana bodohnya Irham saat itu. Sungguh, itu sangat memalukan bagi Irham.

Hingga akhirnya, sesosok makhluk mengerikan berada di depan pintu dan berteriak seraya menggebrak pintu,"HELLO GENGS!!!!!I'M COMING. ANYONE MISS ME LIKE I MISS HER??ASHEK!!MANA SUARANYA YANG KANGEN GUE?".

Krik...krik....krik...krik...krik.

"Do, gue garing ya?" tanya Sandy. Ya, makhluk mengerikan namun ganteng itu adalah Sandy.

"Tau! Tanyalah pada semut yang berbaris di dinding," ucap Faldo asal.

"Yeh! Elu!" Sandy menoyor kepala Faldo. Faldo yang tidak terima, menjewer telinga Sandy membuat Nanda tertawa bersama Janne dan Irham.

Janne mendekati Faldo yang telah duduk di tempat duduknya. "Boleh kita ke taman sekolah? Gue mau cerita," ajak Janne yang disetujui Faldo.

Mereka berjalan berdampingan menuju taman sekolah.

"Ada apa?" mulai Faldo saat mereka tiba di taman sekolah.

"Mama sama Papa," jawab Janne.

"Kenapa?" tanya Faldo.

"Mereka mau cerai," Janne mulai berkaca kaca.

Faldo sangat terkejut dan mulai menenangkan Janne dengan mengelus pundaknya.

All I HaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang