Nineteenth

46 12 5
                                    


Mana yang akan kau pilih?

Melanjutkan cerita lama
atau
Menjalin cerita baru ?

-All I Have

🌈

Nanda sedang duduk sendiri di taman belakang sekolah. Kenapa sendiri? Irham sedang ada urusan. Nanda hanya sedang membaca novel sambil menempelkan earphone di telinganya, mendengarkan musik. Sesekali dia mengetukkan kakinya dan kepalanya   mengikuti irama musik yang didengarnya.

Nanda benar benar fokus, hingga dia dikejutkan oleh seseorang yang tiba tiba melepaskan sebelah earphone-nya dan memasangnya di telinga orang tersebut.

"Masih sama, lu masih sama, ini lagu kesukaan lu," ucap orang itu.

"Faldo, eh. Iya, gue gak bakalan bisa move on dari lagu ini," Nanda terkekeh.

"Kalo dari gue, lu bisa move on?" tanay Faldo dengan seringaiannya.

"Kok baper?" Nanda cemberut.

"Nand, ini mungkin udah waktunya, waktunya lu jelasin semua, kenapa lu lari gitu aja dalam kehidupan gue? Lu tau kan gue manusia, gak peduli gue ini laki laki, tapi gue sakit hati begitu tau lu nerima sahabat gue," ucap Faldo memandangi Nanda yang diam membeku.

"Ya, karena gue suka sama Irham," Faldo terkekeh.

"Alasan klasik, lu tau? Betapa tulusnya gue cinta sama lu? Namun lu buang gitu aja, seakan gue gak pernah hadir dalam kehidupan lu," Faldo memutar badan Nanda membuat Nanda bertatapan dengan Faldo.

"Hati lu bukan cuma buat gue, Do. Hati lu juga milih Friska," Faldo lagi lagi terkekeh.

"Lu yang nyebabin gue bisa jatuh hati ke Friska. Lu yang kasih Friska  kesempatan untuk masuk ke hati gue disaat lu sedang menduduki peringkat sebagai ratu di hati gue," ucap Faldo serius.

"Gue cuma pengen bahagian Friska," jawab Nanda singkat.

"Kalau cuma Friska yang mau dibahagian, gue gak akan pernah ngerasain apa artinya bahagia," Faldo berucap dengan serius membuat Nanda menunduk.

"Dari awal gue pikir, cinta gak bisa di paksain, gue pikir gue gak akan bisa jatuh hati ke Friska. Namun, seiring berjalannya waktu gue tau, siapa yang selalu ada dan siapa yang selalu hilang," sindir Faldo.

"Lu itu seperti air, lu selalu gue butuhin, selalu ada didekat gue, tali lu gak bisa gue genggam dengan tangan gue sendiri. Sampai kapan, Nand?" tanya Faldo.

Nanda mendongakkan kepalanya,"Apanya?".

"Sampai kapan lu sandiwara? Lu gak cocok jadi pemain drama di hidupu sendiri. Lu bohongin perasaan ku sendiri, lu sadar gak? Lu munafik dengan perasaan lu sendiri," sungguh perkataan Faldo menohok hati Nanda.

"Gue gak tau, gue gak tau apa yang akan terjadi kedepannya. Kita serahin aja semua sama Sang Maha Esa," ucap Nanda tenang.

"Tapi sampai kapan?" Faldo menahan emosinya.

"Lu tau kan jodoh itu gak kemana? Mau lu nempel banget sama gue, tapi kita gak jodoh gak akan bersatu, dan mau sejauh apapun lu dan gue tinggal disudut bumi yang berbeda, kalau udah jodoh bakalan dipertemuin juga," Nanda begitu dewasa dan tenang, Faldo suka.

All I HaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang