🌈
Gue cuma pengen ngejaga perasaan dia!Apa itu salah?
Bukankah kebahagiaan sahabat lebih indah dari apapun?Setelah sampai dirumah Nanda pun bingung dengan keputusannya tadi,ia merasa sudah menusuk sahabatnya sendiri. Walaupun pasti semua orang berfikir bahwa yang ia lakukan memang sepantasnya, tapi tidak bagi dirinya sendiri.
"Gue kok tadi nerima tawaran dia yaa. Gimana dong nih," ucap Nanda merutuki kebodohannya.
Ia pun mencari pakaian yang pantas untuk pergi malam ini. Jujur dia bahagia dapat pergi makan malam bersama orang yang ia cintai, namun disisi lain ia sadar bahwa ia tidak boleh merasa bahagia.
Akhirnya Nanda pun mendapatkan dress panjang berwarna tosca yang tampak cocok untuknya. Ia juga mengenakan hijab berwarna pink soft. Dan Nanda pun merias wajahnya se-natural mungkin. (AN: jadinyaa pakai pakaian resmi yaa, sorry saya nyaa lupa alur awalnya waktu nulis✌ hehe)
Tak butuh waktu yang lama, Faldo pun datang untuk menjemputnya. Tiiinnn....., suara mobil Faldo.
"Ma, Nanda pergi ya sama temen," izin Nanda pada Mamanya.
"Iyaa sayang, pulangnya jangan terlalu malam yaa," ucap mamanya.
"Sip ma! Yaudah Nanda pergi ya, temen Nanda udah nungguin tuh, Assalamuallaikum mama," pamit Nanda dan langsung pergi, tapi sebelumnya ia mendengar mamanya menjawab salamnya.
"Hai Faldo! Udah lama?" ucap Nanda pada seorang laki laki ber-jas yang menghadap keluar rumah Nanda.
Laki laki itu pun membalikkan badan,dia adalah Faldo. Faldo pun mengerjapkan matanya begitu melihat pemandangan dihadapannya,benar benar indah menurutnya.
"Subahannallah, indahnya ciptaanmu ya Allah,"puji Faldo tidak sadar.
Tidak terasa sesuatu berwarna pink mulai masuk ke dalam pipi Nanda, membuat pipinya berwarna pink. "Faldo apaan sih? Jadi berangkat gak n..nih?" tanya Nanda malu malu.
Faldo yang tersadar langsung menjawab,"Eh.. yaa.. yaa. Jadi dong, yuk masuk," Faldo pun membukakan pintu penumpang yang berada di depan.Nanda pun masuk,Faldo juga menduduki bangku untuk supir. Faldo menstarter mobilnya hingga melaju dengan kecepatan normal.
Selam di perjalanan keheningan tidak pernah melanda,ada saja hal yang daoat membuat mereka tertawa bahagia. Hingga Nanda tak sadar bahwa mereka telah sampai di sebuah Restoran.
"Yuk turun," Faldo pun membukakan pintu untuk Nanda. Mereka berjalan memasuki restoran, yang ternyata Faldo sudah memesan meja untuk mereka terlebih dahulu.
Tanpa dipesan makanan pun sudah datang."Faldo, emang lo udah mesan makanannya yaa?". Faldo pun hanya mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum. Dan lagi lagi itu membuat semburat merah muda ada di pipi Nanda.
Keheningan pun melanda diabtara dua insan tersebut. Mereka sibuk denfan makanan dan pikirannya masing masing. Hingga akhirnya, Faldo yang tidak tahan dengan keheningan ini pun memulai topik pembicaraan,"Nan, entah kenapa yaaa, menurut gue kayaknya lo kalo di sekolah berusaha buat ngehindarin gue yaa? Apa bener nan??"
Nanda yang mendengarnya pun langsung gelagapan," Ehm..ehm.. yaa perasaan lo aja kali,do!". Nanda berusaha bersikap setenang mungkin walaupun ia sedang gelisah.
Gue cuma pengen ngejaga perasaan seseorang,do!Apa gue salah? ucap Nanda didalam hati.
"Iya kali yaa. Lo cerota dong sama gue tentang elo, masa gue mulu! Ga asik lo," Faldo pun bersedia menjadi pendengar.

KAMU SEDANG MEMBACA
All I Have
Roman pour AdolescentsCerita klasik remaja yang melibatkan 'Persahabatan' dan 'Cinta' -All I Have