Fourteenth

56 12 0
                                    


Kalau dia bisa membuatmu nyaman,
aku akan berusaha merelakan.
Namun jika dia membuatmu merasa terpaksa,
Tolong..
Biarkan aku berusaha meraihmu

-All I Have

🌈


Disinilah Mama Friska, di Rumah Sakit. Membawa anak semata wayangnya ini.

Friska telah selesai di periksa dan dokter pun keluar dari ruangan.

"Bagaimana keadaan anak saya,dok?" tanya Mama Friska yang sudah benar benar khawatir.

"Keadaannya jantungnya tetap bu, masih melemah. Sepertinya, Friska benar benar dilanda pikiran yang membuat dia lelah. Tolong bu, demi kebaikan Friska usahakan dia tidak memikirkan hal hal berat," jelas dokter.

"Astagfirullah, terima kasih dok," dokter tersebut tersenyum.

"Insyaallah, Friska akan sembuh kalau mamanya juga semangat, beri dia rasa semangat dan kepercayaan diri bahwa dia akan sembuh ya, bu," dokter tersebut pun ternyum dan pergi meninggalkan Mama Friska.

Mama Friska masuk kedalam ruangan. Mama Friska menyentuh puncak kepala anaknya.

"Sayang, sembuh ya? Jangan tinggalin mama sendiri ya. Cukup Mama tau gimana sakitnya kehilangan Papa, kamu jangan," Mama Friska mengecup puncak kepala anaknya.

"Mama," suara bergetar dari Friska terdengar.

Mama Friska tersenyum dan bertanya,"Kenapa sayang?".

"Rahasiain semua tentang Friska sama semua temen temen Friska ya,Ma?" Friska memohon.

Mamanya mengangguk.

"Yang penting Friska gak boleh banyak pikiran ya?" pinta Mamanya.

Friska mengangguk ragu sambil tersenyum.

-
-
-
-
-
-
-

Sementara itu, Faldo sedang gelisah di dalam kelas.

Irham memperhatikan mimik wajah Faldo.

"Eh, lu ngapa dah? Muka lu kusut amat, kaya pakaian abis di jemur belum di setrika," ucap Irham namun Faldo tidak sadar dari lamunannya.

Ide jahil muncul di otak Irham.

Dia menarik satu helai rambut Faldo dan.....

"Awwwuuuuw!!!!!" Faldo berteriak walaupun tidak kuat.

"Ehe, lu kenapa dah? Ngelamun mulu. Kesambet?" tuduh Irham asal.

"Ye kali," Faldo kesal seraya mengelus kepalanya.

"Abis elu gue perhatiin kaya orang stres mau cerai sama bini," Irham terkekeh yang dihadiahi jitakan oleh Faldo.

"Iya, gue galau karena cewe idaman gue diambil orang, bro," Irham merasa tersindir, guys.

"Ye. Emang lu emaknya? Suka suka gue lah, gantengan gue daripada lu kale," Irham songong seraya mengelus jambulnya.

"Pala lu peang, dari bocah baru lahir satu detik sampe bocah tua mau balik ke rahmatullah satu detik lagi juga tauu," Faldo membalasnya sombong juga.

All I HaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang