Twenty fourth

64 11 5
                                    

Baik itu boleh,
tapi
Ada kalanya manusia harus memikirkan dirinya sendiri sebelum orang lain

-All I Have

🌈

Friska tidak tau kenapa, dia merasa kurang yakin dengan pilihannya menerima cinta Juna. Tapi memang jika ditanya apakah dia memiliki perasaan pada Juna? Mungkin Friska akan menjawab 'Mungkin, just a little,'.

Tapi dia senang dengan kehadiran Juna dalam hidupnya, orang yang selalu mengertinya dan membuatnya merasa nyaman tiap kali berada di dekatnya. Walaupun memang perasaannya pada Faldo masih ada, walaupun tidak seutuh dahulu.

Entahlah, Friska tidak mengerti apa yang membuat Faldo begitu istimewa di matanya, hingga matanya saja rasanya tidak ingin berhenti menatap Faldo. Walaupun dia tau kenyataan pahit tentang apa dirinya dan Faldo itu.

"Kalo sayang dan cinta pertahanin, kalo enggak lepasin," ujar seseorang membuyarkan lamunan Friska di sore hari ini di taman kompleks, Nanda.

"Eh, Nand. Maksud lu?" Friska tidak mengerti.

Sementara Nanda tersenyum manis,"Kita cinta sama satu orang yang sama, kan Fris? Dan kita juga nemuin satu orang masing masing yang bisa buat kita nyaman, kan Fris? Kenapa persahabatan yang kita dulu bangun bareng bareng jadi gini ya? Gue kangen kita yang dulu,".

"Percuma Fris, kita nyaman tapi hati kita gak pilih dia. Karena terkadang, nyaman bukan alasan untuk mencintai seseorang, cinta itu rumit banget, ya. Kita terlalu muda untuk mengerti cinta kata orang, tapi masalah yang kita hadapi memaksa kita to be mature, right?  Mau gak mau kita harus tetap kuat dan tetap dewasa. Sekarang gue mulai berfikir kita gak bisa gini gini aja, kita harus sama sama kuat dan tahan banting, kan? Gue udah putusin ini, kita berjuang dapatin Faldo dengan cara kita masing masing secara sportif, gimana?" tantang Nanda membuat Friska terkejut.

"Faldo untuk lu aja, gue udah punya Juna," jawab Friska diiringi senyuman.

"Seperti gue bilang tadi, percuma lu pegang dia tapi lu gak cinta, lepasin Fris. Karena gue yakin masih banyak cewe yang bener bener cinta sama Juna namun terhalang karena Juna pacaran dengan orang yang sesungguhnya gak cinta sepenuhnya sama dia," tajam, kata kata Nanda tajam, entah darimana Nanda mendapatkannya.

"Nand, gue gak mau Juna sakit hati," ujar Friska.

"Dia akan lebih sakit bahkan patah hati begitu tau kenyataan yang dia anggap indah," ucap Nanda.

"Tapi, Fris....," ucapan Friska terpotong.

"Ini pilihan lu, pokoknya mulai sekarang kita bakalan berjuang milikin Faldo dengan cara kita masing masing," ucap Nanda lantang.

"Faldo jelas milih lu, dia cintanya sama lu," pasrah Friska.

"Who knows? Gue pertamanya juga mikir Faldo bakalan sama lu, Fris. Tapi ketika seseorang bilang sama gue. Baik itu boleh, tapi ada kalanya kita harus memikirkan diri kita sendiri sebelum orang lain. Fris, ini mungkin saatnya bagi kita untuk mikirin diri kita masing masing," jelas Nanda.

"Are you sure to do this? I don't want to hurt your heart," ucap Friska.

"But we will," ujar Nanda.

"What do you mean?" tanya Friska.

"Pasti bakalan ada salah satu diantar kita yang sakit hati, Fris. We don't want, never want, but we will," jelas Nanda.

"That's the reason why i don't want to make Faldo is mine. I don't want you feel hurt," jelas Friska.

"But, i want, i want to know how feel hurt," Nanda tersenyum.

All I HaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang