CHAPTER SEVENTEEN

20.7K 1.7K 29
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Dengan begitulah mereka memulai semuanya, Vaughn kembali ke tengah-tengah ring dan membawa kemenangan kembali untuk dirinya dan juga Cally.

Hingga suatu malam, pria itu berdiri di belakang Cally dengan tubuh kokohnya yang tegap. Cally berdiri dengan jaket yang ia rapatkan sambil menatap pertarungan di atas sana.

"Berapa yang akan kau pasang untuk malam ini?" tanya Vaughn.

Cally memutar tubuhnya sedikit kepada Vaughn dan mendapati pria itu berada di belakangnya, menatap kepadanya dengan tatapan gelap khasnya. Cally tersenyum tipis kepada Vaughn.

"Berapa yang berani kau berikan untukku?" balas Cally.

Suara bel yang cukup bising memberi jeda di antara percakpaan mereka. Cally kembali kepada pertunjukan di atas ring dan mendapati pria bertubuh kekar yang tumbang oleh satu tendangan keras di bagian perut.

Cally tertegun saat pria itu terbatuk dan berdarah pada bagian hidungnya.

Itu adalah pemandangan yang biasa di tempat ini namun setiap kali melihat darah, Cally merasa tidak biasa dengan cairan merah itu.

Cally sibuk di hadapan sana hingga perhatiannya teralih pada saat ia merasakan Vaughn menaruh kedua lengannya di atas bahu Cally yang terasa kecil di bawah lengan kokohnya.

Vaughn tersenyum di bibirnya dan tatapannya tertuju pada atas ring dimana pertandingan berakhir dan wasit di ujung sana memberi Vaughn isyarat selanjutnya adalah pertandingan untuk dirinya.

"Berapa pun yang kau inginkan, California," jawab Vaughn tanpa keraguan.

Cally menoleh dan mendapati Vaughn yang tersenyum penuh keyakinan kepada dirinya.

Dengan sedikit dari tenaganya, Vaughn membalik tubuh Cally dan membuat wanita itu menghadapnya, Vaughn menundukan kepalanya pada Cally.

Matanya lurus pada mata wanita itu dan keningnya pada kening Cally.

"Bagaimana lenganmu?" tanya Cally sambil menyentuh lengan atas Vaughn.

Pria itu mengenakan jaket kulit yang membalut sempurna lekuk otot pada tubuhnya.

"Sudah hampir sempurna," balas Vaughn ringan. "Berkat obat darimu."

Cally tersenyum mendengar ucapan Vaughn, sudah hampir satu bulan sejak Vaughn kembali menemui dirinya dan pria itu sudah baik-baik saja.

Kemudian Cally merasakan jari-jari Vaughn pada rambut tebalnya yang teruai, pria itu menyisir pelan di atas sana pada bagian yang kusut.

"Aku akan menang malam ini," kata Vaughn pelan.

A NIGHT TO REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang