CHAPTER FIFTEEN

23.9K 1.8K 8
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Vaughn membuka matanya, mendapati dirinya yang bersandar pada dinding dengan kepalanya sedikit miring ke samping.

Vaughn meringis pelan saat ia tanpa sadar menggerakan lengan kanannya, pria itu menoleh dengan malas pada lengan atasnya dan baru mengingat bahwa ia baru saja terluka.

Luka itu sudah dibalut dengan menggunakan kain kasa dan ikatannya terlihat kacau namun cukup untuk menutupi lukanya.

Berikutnya, Vaughn menatap ke sekelilingnya dan menyipitkan matanya pada saat ia menyadari bahwa ini bukan tempat miliknya. Mata gelapnya mendapati selimut yang menutupi tubuhnya yang polos dan mendapati pakaiannya yang tidak ada di sekitarnya.

Vaughn mencoba menghitung berapa lama ia tertidur sehingga lehernya terasa sedikit pegal pada saat ia mencoba untuk menggerakannya ke kiri dan ke kanan. Kemudian Vaughn mencoba meluruskan lehernya dan merenggangkan ototnya.

Menahan beban tubuhnya bertumpu pada sebelah tangannya yang tidak terluka dan kedua kaki Vaughn mencoba untuk berdiri dari posisi duduknya.

Vaughn menjelajah ke sekeliling dan melihat apartment yang cukup rapi meski beberapa barang terlihat tidak pada tempatnya.

Namun itu cukup hening dan juga nyaman. Hingga Vaughn sampai ke bagian ujung ruangan tersebut, pria itu mendapati bahwa apartment itu kosong.

Pada saat Vaughn membuka pintu yang ia tebak sebagai ruangan kamar, ia mendapati tempat tidur yang kosong dan juga ruangan yang gelap.

Vaughn kembali menutup pintu kamar tersebut dan matanya menelusuri sekeliling.

Kemudian menarik kesimpulan bahwa itu adalah apartment sederhana yang tidak terlalu besar dan juga kecil.

Sedang-sedang saja dan cukup untuk ditinggali oleh sebuah keluarga kecil dengan dua anak kecil.

Tidak ada siapa pun di sini, mungkinkah wanita itu tinggal sendiri?

Vaughn menelusuri dinding dan juga bagian lemari di apartment itu. Ia tidak menemukan foto atau apa pun di sana, nuansanya biasa saja dan terlalu netral membuat semuanya menjadi begitu misterius.

Perhatian Vaughn jatuh pada pintu kaca dengan pemandangan gelap di luar sana.

Ia melangkah ke sana dan menggeser pintu kaca tersebut, membiarkan angin dingin langsung menerpa wajahnya.

Vaughn maju beberapa langkah dan menyandarkan tubuhnya pada pembatas balkon.

Tatapannya jatuh pada jalan raya yang ada di bawah sana, apartment ini berada di lantai yang cukup tinggi dimana Vaughn baru menyadarinya.

Pria itu menoleh kepada balutan perban pada lengan kanannya, tatapannya berubah keras, dan dingin kepada satu titik lampu yang berada di kejauhan.

Semua pemikiran Vaughn terbawa angin dingin bersama dengan suara sirene mobil yang terdengar dari kejuahan.

A NIGHT TO REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang