CHAPTER FORTY FIVE

9.7K 761 17
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

#3 IN ACTION

Belum diedit. Happy reading.  

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

"Apa kau tidak akan mengatakan apa pun?"

Pertanyaan itu keluar begitu saja tanpa bisa dicegah oleh dirinya, lidahnya seperti bergerak di luar perintah dan membuat Cally menelan ludah dengan susah payah sebelum ia memutuskan untuk melanjutkan kalimatnya pada saat ia melihat sosok pria itu menoleh kepadanya sekilas.

Pria itu tidak mengatakan apa pun sejak percakapan terakhir mereka di ruang makan.

Vaughn berhasil membuat Cally duduk untuk satu jam kedepan, mengawasi dirinya seperti serigala yang mengawasi mangsanya hingga Cally benar-benar menghabiskan makanannya.

Saat ini mereka sedang berada di ruangan Vaughn, pria itu tengah berada di posisi menghadap ke arah luar jendela yang tertutup dengan gorden berwarna gelap yang tersibak sementara Cally mulai berdiri dari tempat duduknya yang empuk, melangkahkan kakinya dengan perlahan ke tengah ruangan itu.

Cally menarik nafas dalam dari hidungnya dan menghelanya dari mulutnya yang sedikit terbuka.

Merasakan detak jantungnya yang mulai melaju setiap detiknya, terlebih pada saat ia mendengar suara rendah yang membalas kepada dirinya.

"Apa kau benar-benar ingin aku mengatakan sesuatu?"

Cally menipiskan bibirnya setelah pertanyaan itu.

Wanita itu sendiri tidak yakin dengan apa yang ia inginkan saat ini namun membiarkan pria itu diam dan Cally yang mengekorinya tanpa tahu apa dan kemana itu bukanlah sebuah hal yang menyenangkan.

Hingga Cally mengangguk di luar kendalinya.

Lalu ia melihat Vaughn bergerak untuk berpindah. Hanya sedikit dan samar namun tampak seperti pria itu mencoba untuk mencari posisi yang yang nyaman dengan membelakangi cahaya matahari yang menembus jendela dan menyentuh atas bahunya yang dilapisi oleh pakaiannya yang berwarna gelap.

Vaughn memfokuskan perhatiannya kepada Cally yang berdiri di posisinya dengan tatapan yang tampak ragu-ragu namun juga kental akan keinginan yang tidak terbantahkan di dalamnya. Pria itu melihat kedua tangan kokohnya di depan dadanya dan menarik nafas pelan sambil sedikit menundukan kepalanya sedikit, menarik sudut pada sudut bibirnya.

"Aku tidak pernah mengajarimu memegang senjata yang baik dan benar namun kau bisa melakukannya dengan beberapa kali penyesuaian diri."

Kerutan samar tampak di atas kening wanita itu dan Vaughn mengusap dagunya pelan dengan ibu jari dan telunjuknya. Tatapannya tidak lepas dari kedua mata milik Cally yang juga membalas tertuju kepada dirinya.

A NIGHT TO REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang