CHAPTER FIFTY SIX

3.1K 238 20
                                    

********************************************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**********************
**********************

Akhirnya Cally memutuskan langkah berikutnya yang akan ia ambil. Meninggalkan Miami, mempercayakan Camila dan Gamon dalam pengawasan anak buah Vaughn yang berjaga dari jarak yang aman tanpa membuat pasangan itu curiga. Cally beralasan ada pekerjaan yang harus ia lakukan dan ia tidak bisa tinggal lama-lama bersama mereka.

Cally tidak ingin tinggal lebih lama, karena ia yakin Camila pasti menyadari gejolak yang tengah terjadi saat ini. Sekembalinya dari Miami, mereka langsung melanjutkan perjalannya ke arah Selatan yang terpencil. Ryu ikut bersama mereka, entah bagaimana ceritanya, pria itu seakan-akan bergabung dengan mereka. Mereka langsung melajukan mobil kembali ke kediaman Vaughn yang berada di balik hutan yang lebat dengan hanya satu jalan yang muat untuk satu kendaraan.

Sesampainya mereka di gerbang hadapan gerbang yang tinggi itu, Ludo bahkan belum sempat mematikan mesin mobilnya, Cally sudah membuka pintu mobil dengan gerakan terburu-buru dan melompat keluar dari sana. Ia menghampiri gerbang yang dijaga ketat oleh parah pria berjubah hitam yang langsung membukakan pintu gerbang tersebut saat melihat sosok wanita itu, sementara Ludo dan Ryu menyusul dari belakang dengan langkah biasa.

Mengamati Cally yang menghilang di balik gerbang besar itu, Ryu menatap Ludo yang tidak menunjukan riak apa pun di wajahnya. Masih sama seperti dulu, Ludo bagaikan raga tanpa jiwa. Pria itu seakan tidak dikaruniai emosi dan ekspresi selain kebengisan saat melancarkan aksinya.

"Kapan kau akan memberitahunya tentang hal itu?" tanya Ryu dengan nada ringan.

Ludo tidak menoleh kepada Ryu atas pertanyaan pria itu, namun langkahnya terhenti. Ryu yang menyadari itu ikut menghentikan langkahnya, kedua tangannya di saku celananya yang berwarna hitam, tatapannya santai berkebalikan dengan Ludo yang dingin.

"Apa yang kau harapkan jika aku memberitahunya?" tanya Ludo dengan nada datar.

Ryu mengendikan bahunya. "Vaughn mengetahui tentang kenyataan itu bukan?"

"Ya," balas Ludo tanpa ekspresi. "Vaughn adalah orang pertama yang mengetahuinya."

"Aku tidak menyangka bahwa dunia akan sesempit ini."

Ryu mengungkapkan kalimat itu dengan ekspresinya yang mulai berubah. Tatapan matanya yang tadinya hangat kini sedikit membeku, ekspresinya tiba-tiba berubah datar.

"Waktunya semakin dekat. Ah, Mungkinkah ini adalah sebuah takdir yang tidak terhindari?"

***

Cally berlari memasuki rumah luas itu dan mencoba untuk mencari sosok yang sudah ia rindukan di ruangannya namun nihil, ia tidak menemukan siapa pun. Keadaan rumah sedikit berbeda dari biasanya, banyak penjaga yang berjaga-jaga di luar sana, membuat Cally berpikir bahwa Vaughn ada di dalam namun kenyataannya, tidak ada satu pun manusia di rumah itu.

A NIGHT TO REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang