CHAPTER EIGHTEEN

21.5K 1.7K 24
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Cally terbangun di sebuah kamar gelap dan tidak ada siapa pun di sana.

Pada saat ia mencoba untuk bangun dari posisi berbaringnya, tubuhnya terasa berat dan kepalanya terasa seperti baru saja ditikam dengan benda yang tajam dan itu menyakitkan sekali rasanya.

Cally meringis dan ia menahan rasa sakit pada kepalanya dengan menekan telapak ngannya di sebelah matanya. Ia ingat, hal terakhir yang ia lihat adalah kemenangan Vaughn dan pada saat itu ia ada di barisan terdepan ring namun sekarang ia berada di tempat yang tidak ia ketahui.

Ini bukan apartmentnya atau pun kamarnya, kepalanya terasa pusing pada saat ia mencoba mengamati ke sekeliling. Cally memeriksa seluruh tubuhnya dan menghela nafas lega saat tidak ada luka apa pun dan ia masih mengenakan jaketnya.

Hingga akhirnya ia menemukan tenaganya untuk turun dari atas tempat tidur dan hampir terjatuh saat ia tersandung sesuatu di bawah sana.

Cally meringis saat jari kelingkingnya membentur sesuatu yang keras itu, Cally mencoba mencari tombol lampu di dinding dengan penerangan yang minim namun ia tidak menemukan apa pun, hingga ia menemukan kenop pintu dan memutarnya.

Matanya menyipitkan matanya sambil membuka pintu dengan perlahan dan menemukan sebuah lorong. Ia melangkah keluar dari sana dengan perlahan.

"Kau sudah sadar?"

Suara itu membuat Cally sontak memundurkan langkahnya dengan waspada, jantungnya melompat seketika saat ia menemukan sosok tegap dengan jarak yang cukup dekat darinya.

Nafasnya sedikit memburu pada saat ia mencoba untuk mengenali sosok tersebut, matanya melebar perlahan pada saat ia melihat wajah Vaughn dari kegelapan tersebut.

Kaki Cally terasa lemas seketika dan tubuhnya merosot tanpa bisa ia cegah, ia tidak biasanya seperti ini namun hari ini ia merasa dirinya menjadi begitu lemah.

Cally merasakan tangan kokoh yang menahan lengannya namun terlambat, Cally sudah terduduk di atas lantai dengan tatapannya yang mengernyit.

"Kau baik-baik saja?"

Cally mendengar suara rendah Vaughn yang bertanya kepadanya. Sekeliling cukup gelap namun ia mengenali suara pria itu dan juga aroma khas yang ada setiap kali Vaughn berada di sekitarnya.

Cally mencoba mengulurkan sebelah tangannya untuk mencari Vaughn dan wanita itu mendapati tangan besar dan kasar Vaughn menyambut uluran tangannya kemudian menggenggamnya.

Ia bisa merasakan tangan pria itu begitu hangat membungkus kepadanya sementara miliknya terasa sedingin es dan begitu kecil.

Kemudian Cally mendengar Vaughn kembali berbicara kepadanya.

A NIGHT TO REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang