**********************
**********************Halo. Apa kabar?
Setelah sekian lama menggantung akhirnya aku kembali (i am not sure). Untuk yang selalu nagih update, i am so sorry karena tiba-tiba ngilang. Jadi, untuk beberapa informasi - sekarang aku udah kerja dan sambilan sekolah and that is horrible. 24 hours bener-bener terasa ga cukup (atau memang ga pernah cukup) buat dibagi-bagi. So yeah...
I am so sorry about that.
Untuk yang agak lupa cerita ini silahkan dibaca ulang.
Afterall, thanks untuk yang selalu ngikutin sampai sejauh ini. <3
I will keep writing, keep going. I will try my best.
love you guys, xx.
***
"Kau tidak menyukaiku."
Suara pelan itu memecahkan keheningan di antara mereka. Tatapan datar milik pria yang selalu kekurangan ekspresi itu kini tertuju kepadanya.
Sejak lepas landas, Cally duduk di barisan yang lainnya. Pria itu tampak mencoba untuk menjaga jarak sejauh mungkin dari Cally.
Ludo tidak mengatakan apa pun sejak Cally masuk ke dalam pesawat dan beberapa saat yang lalu pria itu tampak membaca majalah tua yang entah dari mana sementara Cally menghabiskan waktunya menonton film yang diputar di layar tablet yang tampak sengaja disiapkan untuknya hingga matanya terasa tidak nyaman dan memutuskan untuk berhenti.
Cally melihat Ludo menutup majalah bacaan yang ada di pangkuannya sebagai pertanda pria itu menanggapi percakapan yang dimulai oleh wanita yang duduk di sebelahnya itu.
"Apa kau mengharapkanku untuk menyukai kehadiranmu?"
Pertanyaan itu membuat Cally tertegun dan dalam sekejap terpikir di dalam kepalanya bahwa pria itu sedang mencoba untuk mendengar jawaban dari dirinya. Cally tidak menjawab, hkiingga Ludo kembali membuka suaranya dengan nada yang sedikit tertarik dengan apa yang Cally katakan.
"Aku yakin kau tidak berharap akan hal itu, bukan?"
Ludo menambahkan, menarik senyum di bibirnya yang tidak membuatnya terlihat lebih baik. Kesan kaku tidak akan pernah luntur dari pria itu meski ia menarik sudut di bibirnya, itu hanya membuatnya tampak seperti pembunuh gila yang baru selesai menyelesaikan aksinya dan merasa puas dengan hal itu.
"Karena kau sudah cukup pintar untuk menyadari bahwa aku tidak menyukaimu. Tidak banyak orang yang berani mengatakan hal itu secara terang-terangan," tuntas Ludo dengan datar.
"Tidak ada yang perlu kuharapkan darimu," balas Cally. Tidak goyah.
Balasan Cally mengundang seringai pria itu. Menampakan gigi putihnya dan juga tatapan matanya yang berubah menjadi terlihat mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A NIGHT TO REMEMBER
AksiHighest rank #1 in Action Meet California Anderson. California 'Cally' Anderson hanya seorang wanita yang mempunyai banyak impian besar seperti kebanyakan orang lainnya. Hingga ia berhasil mencapai apa yang diinginkannya, Cally mencoba untuk...