Valerie berjalan cepat-cepat menuju toilet karena mulas di perutnya. Gara-gara terlalu banyak makan bakso pake cabe sepuluh sendok, pastinya gak kebayang seberapa pedas bakso itu, kan?
Valerie emang doyan banget ngegadoiin makanan apa pun dengan cabe. Mau pake cabe merah, cabe hijau, cabe keriting, segala jenis cabe Valerie suka deh, serius. Ehm..., kecuali cabe-cabean, ya. Itu pengecualian.
Entah kenapa, biasanya Valerie gak pernah mules kalau soal makan cabe. Anteng-anteng aja lambungnya, mungkin karena belum makan daritadi pagi kali yak, mangkanya asam lambungnya meningkat. Terus lambungnya berkontraksi gitu, deh.
Duileehh, anak IPA banget ya gue.
"Aduhh, ini gara-gara gue kualat maling pangsit Mang Ujang kali, ya? Gue kan makan empat ngakunya dua tadi."
Kok dari bakso larinya ke pangsit? Gini dijelasin, setiap mangkuk bakso kalian boleh tuh beli pangsit goreng sebagai penambahan toping, boleh juga enggak. Satu pangsit harganya dua ribu lima ratus. Valerie nyomot empat tadi, eh dia ngakunya dua sama Mang Ujang. Soalnya krisis duit.
Karma kali, ya? Gara-gara kalap makan bakso sama cabe dengan empat pangsit tadi, jadi mules diremes-remes gitu perutnya.
Alhasil, Valerie "nabung" dulu bentar. "Nabungnya" di toilet.
Biarin Valerie konsentrasi nabung dulu ya, guys. Jangan diganggu. Jijik kan lo pada gue cerita beginian? Mangkanya gue ganti topik.
"Eh, gue tuh gak habis pikir ya sama Adrian. Dia itu populer, kan? Model juga, kan? Selebgram lagi. Kok bisa sih pacaran sama gentong kayak siapa tadi namanya...?"
"Valerie deh kalau gak salah namanya tadi."
Valerie yang sedang asyik-asyiknya berkonsentrasi langsung memasang telinganya rapat-rapat.
"Gue tuh udah kenal Adrian pas dia masih jaman-jamannya manggung bareng HQQ tau gak lo. Dan itu cewek? Baru kenal lima menit udah diajak pacaran? What the hell?!"
Valerie mengerutkan kening. Darimana mereka tahu kalau Adrian langsung mengajaknya pacaran selang ia memergoki cowok itu ngevape?
"Sarah, Sarah. Ngapain sih lo takut sama model begituan? Lo gak pantes lah cemburuan sama itu cewek. Gak pantes disandingin juga sama lo. Tuh cewek cuma seujung kuku doang, kali," hibur temannya.
"Tuh cewek juga gak bakalan tenang hidupnya selama dia masih pacaran sama Adrian. Gue yakin, fans Adrian yang lain di sosmed nih kalo kita udah sebar foto si kampret itu, beuh, habis pasti dia."
Mata Valerie memanas. Buru-buru gadis itu menghapus air matanya.
"Pokoknya liatin aja, pasti dia bakalan kita bully habis-habisan!"
"Udah ah, males gue ngomongin tuh cewek! Gatel kuping gue! Yuk babe, kita pergi dari sini."
Setelah berkata seperti itu, langkah kaki dan hembusan napas sudah tak terdengar. Valerie mengatur napas serta perasaannya yang kalut. Tanpa pikir panjang, Valerie langsung menyelesaikan acara "menabung"-nya kemudian keluar dari toilet.
Dia harus segera menyelesaikan hubungannya dengan Adrian. Dia harus mengklarifikasi pada semua orang bahwa yang dikatakan Adrian itu salah. Harus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Inside
Ficção Adolescente[ON GOING] KEMBALI. Reivivian Valerie. Nama yang cantik, bukan? Namun, tidak secantik wajahnya. Kalau dilihat dari fisik, dia ... seorang kutu buku, badan bongsur, rambut acak-acakan, dekil, jerawatan, dan bermata empat. Ia tidak pernah dianggap sa...
