"Maaf loh, gue gak bisa nengok. Lo tahu 'kan tugas remed gue yang bejibun?"
Aku gak malu.
"Gak papa kok. Santai aja," jawab Cara.
Oh. Cara ini memang pengertian. Gara juga pengertian kalau sifat menyebalkannya punah.
Aku rasa Gara punya penyakit turunan yang mujarab bikin orang kesel. Tapi, anehnya aku selalu takluk sama dia.
"Ra."
Suara yang ku kenal menghentikan pikiranku tentang penyakit menyebalkan Gara, tapi aku suka.
Aku menoleh pada Duta yang sedang berdiri di sebelahku. Tanpa aku jawab panggilannya Duta sudah mengerti dan langsung berbicara.
"Sabtu besok jalan, yuk?"
Aduh, pasti ini gara-gara kejadian waktu latihan Gara.
Aku tak kunjung menjawab meskipun Cara sudah mencolek-colek lenganku. Aku alihkan pandangan untuk mulai berpikir, tapi yang ku dapatkan malah sosok Gara yang terdiam di ambang pintu dengan wajah menyiratkan kekesalan.
Kemudian kupandang Duta kembali, dan tersenyum.
"Boleh!"
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts
Short StorySelembar kertas yang Gara tinggalkan membuat Yura kembali mengingat kisah balik yang pernah terjadi. Yura benci setiap bagian kertas yang Gara beri. Itu membuatnya sesak bagaikan oksigen di bumi ini nyaris ludes. Selasa, 04 Juli 2017