12 : Jalan

120 17 0
                                    

"Maaf loh, gue gak bisa nengok. Lo tahu 'kan tugas remed gue yang bejibun?"

Aku gak malu.

"Gak papa kok. Santai aja," jawab Cara.

Oh. Cara ini memang pengertian. Gara juga pengertian kalau sifat menyebalkannya punah.

Aku rasa Gara punya penyakit turunan yang mujarab bikin orang kesel. Tapi, anehnya aku selalu takluk sama dia.

"Ra."

Suara yang ku kenal menghentikan pikiranku tentang penyakit menyebalkan Gara, tapi aku suka.

Aku menoleh pada Duta yang sedang berdiri di sebelahku. Tanpa aku jawab panggilannya Duta sudah mengerti dan langsung berbicara.

"Sabtu besok jalan, yuk?"

Aduh, pasti ini gara-gara kejadian waktu latihan Gara.

Aku tak kunjung menjawab meskipun Cara sudah mencolek-colek lenganku. Aku alihkan pandangan untuk mulai berpikir, tapi yang ku dapatkan malah sosok Gara yang terdiam di ambang pintu dengan wajah menyiratkan kekesalan.

Kemudian kupandang Duta kembali, dan tersenyum.

"Boleh!"

"Boleh!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



[]

Paper Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang