Duta mensejajarkan langkahnya denganku. Bel pulang baru berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu.Bergelut dua jam penuh dengan soal fisika, membuatku mabok kepayang. Ditambah tak ada teman yang bersedia membagi jawabannya seucritpun padaku.
Sunggu kasihan hidupku ini!
"Lo tunggu di sini. Gue ke parkiran dulu," ucap Duta meninggalkanku sendirian.
Tak sengaja kulihat sepasang kekasih sedang mengobrol ria di depan kap mobil. Siapa lagi kalau bukan Cara dan Gara?
Sungguh, karena terbuai cinta, mereka nyaris lupa ingatan pada sosokku. Ah, sudahlah. Aku harus mencoba berhenti memikirkannya.
"Yura! Ayo, naik!" seru Duta di hadapanku dengan ... motor gedenya yang membuat Duta tambah ... eum, keren.
Aku ternganga. Baru pertama kali aku melihat Duta membawa motor.
Duta melambaikan tangannya di wajahku. "Ayo, naik?"
Aku segera naik pada motor Duta, setelah memakai helm hello kitty terlebih dahulu.
"Pegangan kali, Ra. Nanti jatuh," suruh Duta sembari melihat kaca spion yang tercermin wajahku.
"Lo pengen modus ya, makanya bawa motor?" tanyaku tak kunjung melakukan perintah Duta.
"Bisa jadi." Duta cengengesan, mengambil kedua tanganku dan melingkarkannya pada pinggangnya.
Duta menghidupkan motornya, melalu meninggalkan sekolah. Tentu saja meninggalkan Gara dan Cara yang terkejut melihatku.
Duta memang modus!
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts
ContoSelembar kertas yang Gara tinggalkan membuat Yura kembali mengingat kisah balik yang pernah terjadi. Yura benci setiap bagian kertas yang Gara beri. Itu membuatnya sesak bagaikan oksigen di bumi ini nyaris ludes. Selasa, 04 Juli 2017