31 : Rapat

76 14 0
                                    


Aku mengambil buku dan menutup sebagian mukaku yang kusut. Hari ini benar-benar menyebalkan meskipun tak ada yang pantas untuk disebalkan.

Aku menelungkupkan wajakhku. Perkataan Duta dan Gara kemarin sungguh membuatku gila.

Aku melirik kursi di sebelahku. Cara belum datang, pun Gara. Hari ini aku tak berangkat bareng dengan Gara, katanya sih Gara tak bisa.

Aku menelungkupkan wajahku lagi, namun suara yang aku yakini itu milik Cara berhasil membuatku menengadah.

Di ambang pintu Cara melambaikan tangannya, berlari ke hadapanku dengan satu tangan yang menggenggam tangan Gara.

Jadi, Gara tak bisa berangkat bareng denganku karena Cara.

Aku tersenyun pada keduanya. Namun hanya Cara yang membalasnya.

"Ra, ada kabar paling mencengangkan loh!" pekik Cara.

"Apa?"

"Hari ini kita libur, karena guru pada rapat!"

Aku mengerutkan kedua alisku. Biasanya Cara paling sedih kalau sekolah di liburkan seperti ini. Dia 'kan paling semangat dalam urusan belajar.

"Biasanya juga lo sedih kalau gini, terus kenapa lo sekarang malah seneng?"

Cara tersenyum. "Kita bisa main ke rumah Gara. Ya, 'kan Gar?"

Cara melirik Gara, dan Gara pun mengangguk.

"Bertiga?" tanyaku.

"Ajak aja Si Duta!" timpal Gara sedikit menyinggung.

"Iya!" seru Cara penuh semangat. Seperti mendapatkan tiket ke surga.

Hmm.

[]

Paper Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang