Sebelum mengantarkan aku pulang. Duta mengajakku ke taman kota terlebih dulu. Tentu saja aku menyetujuinya.
Kita keluar dari toko buku dan toko-toko lainnya. Duta mentraktirku rupanya. Lumayan irit duit kalau gini. Sekalian menghilangkan rasa sedih karena Gara, meskipun sesaat.
Kami tertawa berdua, seperti mengheningkan diri dari keramaian sekitar. Duta cukup membuatku nyaman, meskipun tak seperti Gara.
"Kamu bagaikan sabun, menempel dan wangi." Duta mengeluarkan jurus cangcingcong yang kesekian kalinya.
Aku tertawa. Bukan, bukan karena lucu, tapi karena gas jelas banget. Duta ikut tertawa di sampingku.
"Apaan sih, Ta." Aku memukul bahunya pelan, Duta tersenyum.Ia meraih bahuku dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya mengacak rambutku pelan.
"Gitu dong, happy," ucapnya sembari melepaskan tangannya dari bahuku.
Duta, dirimu terlalu baik.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts
Cerita PendekSelembar kertas yang Gara tinggalkan membuat Yura kembali mengingat kisah balik yang pernah terjadi. Yura benci setiap bagian kertas yang Gara beri. Itu membuatnya sesak bagaikan oksigen di bumi ini nyaris ludes. Selasa, 04 Juli 2017