37 : Cemburu?

74 11 1
                                    


"Gar," ucapku ketika kami sampai di dapur dan Gara melepaskan tautannya dari tanganku.

"Lo mau ngomong apa?"

Aku menghela napas. "Tadinya gue mau minta ajarin sama lo, tapi kayaknya gak jadi."

"Terus?" ucap Gara cuek.

"Gue cuma mau nanya sama lo. Kenapa lo berubah sama gue? Emang gue bikin salah sama lo? Gue cuma butuh ... em, penjelasan."

Gara melirik ke arah ruang tamu, tempat Cara berada. Kemudian melihat padaku dan maju satu langkah.

"Itu perasaan lo aja kali."

Aku menggeleng kuat. Jelas-jelas Gara berubah drastis padaku. Bahkan sampai aku tidak bisa mendefinisikannya.

"Nggak Gar, lo berubah. Gue yang ngerasainnya, gue yang tau. Mungkin lo gak nyadar tentang sikap lo, tapi gue sadar akan itu. Lo kayak ... menjauh dari gue! Dan gue gak tau alasannya apa."

Aku menunduk, melihat kakiku sendiri dengan resah. Hatiku menjadi tidak tenang, mungkin akibat dapet yang lebih cepat dari tanggalnya.

Gara tak kunjung bersuara. Dia hanya melihatku tanpa berkutik.

"Kalau gue ada salah, coba jelasin di mana letak kesalahan gue? Gue gak mau persahabatan kita rusak karena alasan gak jelas kayak gini!" lanjutku.

Gara tetap diam. Aku semakin kesal melihatnya.

"Jawab dong, Gar. Jangan diem aja!" pekikku sembari memukul-mukul dada Gara, sebal.

Setetes cairan bening lolos dari mataku, disusul dengan tetesan yang lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setetes cairan bening lolos dari mataku, disusul dengan tetesan yang lainnya. Hatiku lemah rasanya, karena Gara.

Aku semakin terisak dengan posisi masih memukuli dada Gara pelan. "Gara!"

Gara menggenggam tanganku, menghentikan pukulan yang kuberi. Mencengkram bahuku dan menatapku lekat.

"Jangan nangis, di sini ada Cara," ucapnya.

Hatiku mencelos, melepaskan tangannya dari bahuku.

"Lo takut Cara tau gue nangis karena lo, atau takut Cara cemburu?!"

[]

Paper Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang