Seminggu lagi UN akan diadakan. Jadi, aku harus benar-benar mengisinya. Jangan sampai nilaiku jeblok.
Hari ini rencananya aku akan ke rumah Gara. Membujuknya agar mengajariku dan menanyakan kenapa ia berubah padaku.
Aku sungguh penasaran dan merasa bersalah.
Entahlah.
Pintu rumah Gara terbuka saat aku mengetuknya. Ternyata Gara yang membukakannya. Wajah Gara tampak terkejut saat melihatku, namun sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi dingin.
"Masuk," suruhnya.
Aku mengikuti Gara di belakang. Sepertinya Mama Gara sedang tak ada di rumah.
Gara berhenti di ruang tamu. Dia membalikan tubuhnya padaku dan menyingkir dari hadapanku.
Aku dapat melihat, di sana, di sofa merah darah, Cara sedang duduk sembari melambaikan tangan padaku.
Aku menoleh pada Gara. Gara malah tersenyum kecut.
"Gar, gue mau ngomong," ucapku.
Gara mendekati Cara tanpa menolehku. Membisikan sesuatu sebelum kembali padaku.
"Ayo." Gara mengapit tanganku dengan tangannya. Mengajakku ke dapur untuk berbicara.
Hatiku sedikit menghangat, namun saat bersamaan aku ingin menjerit histeris.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts
Cerita PendekSelembar kertas yang Gara tinggalkan membuat Yura kembali mengingat kisah balik yang pernah terjadi. Yura benci setiap bagian kertas yang Gara beri. Itu membuatnya sesak bagaikan oksigen di bumi ini nyaris ludes. Selasa, 04 Juli 2017