Selembar kertas yang Gara tinggalkan membuat Yura kembali mengingat kisah balik yang pernah terjadi.
Yura benci setiap bagian kertas yang Gara beri. Itu membuatnya sesak bagaikan oksigen di bumi ini nyaris ludes.
Selasa, 04 Juli 2017
Aku menghentikan video yang sedang kutonton. Kepalaku menengok ke sumber suara, di sana, di depan pintu, Duta menatapku.
"Eh, Ta."
Duta duduk di sampingku sambil menyeruput minumannya. Aku bingung, tidak biasanya Duta mengajakku ngobrol. Bukan berarti kami musuhan atau apa, hanya saja aku dan dia tak sedekat aku dengan Gara.
"Ada apa?"
Duta menggeleng. "Enggak, cuma mau ngobrol aja. Btw, itu video apa?" Duta menunjuk video di ponselku yang masih menyala.
Aku menoleh pada video berisi Zayn yang sedang bernyanyi, entah lagu apa. "Ini, Zayn."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh, yang boygroup itu 'kan. Tapi dia keluar," timpal Duta.
Hatiku mencelos, teringat mantan. Abaikan. "Iya. Lo kok tahu sih?"
"Tahu lah. Mukanya karismatikkayak lo."
Hah?
"Lo jago ngibul ternyata, tapi makasih."
Duta terkekeh. "Kalau gue mah suka sama Barbara."
Aku tak menyangka, seorang Duta yang wajahnya agak garang tapi lucu suka sama yang kayak ginian.
