Cara sedang memelukku saat ini. Ia berterima kasih padaku karena hadiahku itu."Masakih ya Ra, sekali lagi. Aku suka banget sama tas yang kamu kasih, lucu," ucap Cara dengan semangat menggebu-gebu.
"Ya dong lucu, 'kan gue yang milihnya," ujarku membanggakan diri.
Cara tertawa sesaat. "Tapi kok Gara bisa tahu ya buku yang aku pengen?"
Aku cengengesan. "Gue yang kasih tahu."
"Pantes."
Aku menyimpan tas di kursi dan mengeluarkan buku fisika. Niatnya sih ingin membaca sedikit sebelum ulangan dilaksanakan, tapi aku terhenti ketika Cara berbicara lagi.
"Ra, Gara itu ternyata manis ya orangnya. Dia sampe nulis surat buat ngucapinnya."
Aku menyernyit. Gara menulis surat untuk Cara? untukku saja tidak pernah.
"Masa sih?"
Cara mengangguk mantap. "Bentar. Suratnya aku poto loh saking manisnya, aku cari dulu."
Cara mengutak-atik ponselnya, sedangkan aku menyernyit bingung dan tak terima.
"Nih," ucap Cara setelah menemukan potonya dan mengulurhan ponselnya padaku.
Aku menerima ponselnya, dan mulai membaca surat ucapan dari Gara untuk Cara.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts
Short StorySelembar kertas yang Gara tinggalkan membuat Yura kembali mengingat kisah balik yang pernah terjadi. Yura benci setiap bagian kertas yang Gara beri. Itu membuatnya sesak bagaikan oksigen di bumi ini nyaris ludes. Selasa, 04 Juli 2017