"Lo ada ide gak buat hadiahnya?" tanya Gara saat kita sedang berjalan masuk ke sebuah mall ternama.
Aku mengetukkan jari pada pinggir kepala. Biar kelihatan mikirnya.
"Sok mikir banget sih Ra, tapi gue suka."
Oh. Gara mulai gak jelas.
Aku mengabaikan ucapannya barusan dan memikirkan hadiah buat Cara.
"Aha gue inget! Cara lagi kepengen banget buku yang judulnya 'Semur Jengkol Mas Dengdeng'!"
Aku sedikit mual menyebutkan judul buku itu. Tapi kata Cara itu adalah buku yang sangat terbatas dan seru.
"Apaan banget dah judulnya!"
Ketika kita berdua masuk ke toko buku. Ada satu buku yang mencuri perhatiannku. Kupanggil Gara dan menunjuk buku yang aku maksud.
"Judulnya ajib banget ya?"
Gara menggerlingkan matanya. "Ajib apanya? Masa judulnya ada nama gue, tapi gak kayak gue."
Aku tertawa, "Gara Si Bokong Lempeng! Asoy banget Gar."
Aku tertawa terpingkal-pingkal. Meski Gara tak lempeng seperti yang disebutkan di buku itu, tapi sukses membuatku terhibur.
"Kalaupun gue lempeng. Lo tetep suka 'kan?"
Uwekk!
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts
Short StorySelembar kertas yang Gara tinggalkan membuat Yura kembali mengingat kisah balik yang pernah terjadi. Yura benci setiap bagian kertas yang Gara beri. Itu membuatnya sesak bagaikan oksigen di bumi ini nyaris ludes. Selasa, 04 Juli 2017