1

4.5K 122 12
                                    

Keberadaanku bukanlah sesuatu yang penting bagimu

*****

Sungguh jahat! Dia bahkan tidak membalas suratku! Jangankan itu, aku yakin dia belum menyentuh surat itu sama sekali. Brengsek kau!

Tapi... kenapa? Kenapa aku mencintaimu? Dan kenapa sampai sekarang aku tetap mencintaimu!?

Apa aku bodoh!? Terlalu bodoh untuk mencintai?

Ya, tentu aku bodoh!

Aku sering melihatnya di layar kaca, dengan senyum yang sangat tulus. Tanpa adanya paksaan sedikitpun. Tapi kenapa untuk bertemu denganku sulit!?

Dia seorang aktor, Uzumaki Naruto. Satu-satunya manusia yang tersisa dari klan Uzumaki yang memiliki mata sapphire terindah di kota ini. Konoha.

"Hinata-sama." Aku dapat mendengar suara berat dari belakang tubuhku. Dan itu adalah suara paling menyebalkan bagiku.

"Hm." Dehamku menanggapi sahutan tadi.

"Kita harus segera ke kantor sebelum---" aku langsung memotong ucapannya.

"... Hiashi-sama datang mendahului Anda. Jadi cepatlah!" aku meraih tas jinjingku dan berjalan mendahului sepupuku dengan rambut panjang warna coklat.

Aku dapat mendengar hembusan nafas di sana. Tapi aku tidak peduli. Dia hanya ingin aku menghentikan kebiasaan yang cenderung buruk, menyiksa diri sendiri karna seorang lelaki. Hah, konyol.

Harga diriku lebih tinggi untuk mengurus masalah itu.

Aku adalah putri Hyuuga, putri dari kepala keluarga besar ini, Hiashi Hyuuga. Dan sepupu laki-laki itu, kalian pasti tahu, Neji Hyuuga.

Aku masuk ke mobil BMW yang telah disiapkan oleh supir keluarga, begitu juga Neji Nii.

"Nii-san." Panggilku saat di mobil.

"Ada apa?" sahutnya.

"Rasanya jadi artis itu bagaimana?"

"Selama ini saya hanya menjadi asisten Hiashi-sama di Hyuuga Company. Saya tidak begitu tahu dunia enterteiment."

"Apa akan selalu sibuk?"

"Mungkin."

"Tapi apa terlalu sibuk hanya untuk membaca dan membalas surat?"

"Kurasa tidak."

"Aku pikir juga begitu."

"Hinata-sama!" teriak Neji nii terdengar marah. Bahkan supir keluarga kami terkejut. "Jika Anda menanyakan hal itu hanya untuk laki-laki itu, berhentilah! Saya tidak akan menjawab apapun jika maksud Anda untuk lelaki itu!"

"Kau sok tahu, Neji nii." Jawabku sarkastik.

Setelah kejadian itu, kami tidak saling bicara lagi sampai di kantor pusat Hyuuga Company.

Kami bersama beberapa karyawan Tou-san menuju ruang rapat di lantai 7 gedung ini.

Rapat di mulai,Tou-san didampingi Neji nii dan aku mendampingi sepupuku. Rapat ini membahas tentang pembukaan cabang baru Hyuuga Company yang akan bergerak di bidang kuliner di beberapa tempat seperti Konoha, Suna, sampai Iwa.

Sampai saat ini sudah ada 14 cabang Hyuuga Company, 4 bergerak di bidang bisnis, 5 bidang Fashion, 3 bidang kesehatan yang memberi pengobatan gratis bagi rakyat tidak mampu, 1 di bidang kuliner, dan satu bidang enterteiment.

"Kalau begitu, restoran akan di buka satu bulan lagi di Konoha, dua bulan lagi di Tsuna, dan dua minggu setelahnya di Iwa. Pastikan tercukupinya tenaga kerja dan koki disana. Masalah dana tidak perlu khawatir, tapi minimalisir pengeluaran, dan usahakan balik modal dalam kurun waktu satu tahun." Neji nii menjelaskan keputusan akhir setelah rapat selama setengah jam.

May I? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang