8

976 66 0
                                    

Sama sekali belum dimulai. Belum ada titik start. Tapi di mana ini akan berakhir?

*****

Jam berdentang sebanyak 6 kali, matahari telah kembali ke peraduannya. Pelayan berjejer di depan pintu utama hingga ruang makan kediaman Hyuuga.

Hingga deru mobil terdengar dan semua orang siap di tempat.

TAP TAP TAP TAP! Banyak langkah kaki yang terdengar dan menuju ruang makan keluarga besar Hyuuga.

"Ya, investasi kami di Amegakure berjalan sangat lancar. Bahkan dalam setengah hari kami mampu mendapatkan 20 koki terbaik. Saya yakin project ini akan membludak nantinya." Semangat seorang lelaki berpakaian jas rapi berambut biru muda.

"Di usiamu yang sangat muda kau sidah tumbuh dengan baik, Tenori-san." sahut pria paruh baya dengn iris lavender yang menyejukkan.

"Tentu saja! Dia akan segera melepas masa lajangnya! Bagaimana bisa, seorang pendamping dari putri Hyuuga mendapatkan lelaki yang tak sukses dan tak berpendidikan!?" pria paruh baya yang lain memukul punggung si pemuda.

"Ah~ tou-sama, aku juga tidak akan membiarkan seorang Hyuuga Hinata jatuh ke pelukan orang lain. Jika memang ada orang lain, maka dia sudah terlambat, bukan? Hahaha!" tawa renyah si pemuda.

"Aku tidak yakin soal itu." Seru enteng seorang gadjs dari belakang mereka.

"Bisa jelaskan maksudmu, Hinata-san?" kini suara lembut seorang wanita terdengar. Ia sudah bersama para lelaki itu sejak tadi.

"Maksud saya, Kirishima-sama, saya akan mencari jalan apapun untuk tidak menikah dengan putra tunggal Anda! Saya harap Anda mengerti." Hinata mengatakannya dengan wajah menantang dan mendahului tamu mereka, menempatkan diri di kursi paling pojok kiri dekat kursi ayahnya.

Hinata mampu mendengar percakapan ayahnya dengan Kensaki serta Kirishima dari tempatnya.

"Ah~ Hinata sedang dalam masa tamu, maafkan dia ya." Kata kepala keluarga Hyuuga.

"Itu sudah biasa, Hiashi-san, terkadang aku juga begitu pada suamiku." Kekeh isteri Kensaki itu.

Kemudian keluarga Tenori duduk bersebelahan, tapi tidak untuk Tenori. Tenori duduk di kursi sebelah Hinata.

"Apa yang kau lakukan di situ!? Itu tempat khusus Neji nii!!" amuk Hinata.

"Biarkan saja, Hinata! Neji kutugaskan untuk memeriksa restaurant di Konoha. Melakukan pengecekan terhadap seluruh fasilitasnya. Dia akan datang terlambat malam ini." Kata Hiashi.

"Argh! Whatever!" sentak Hinata.

Suasana makan malam yang tidak mengenakkan itu terlewati dengan candaan oleh Hiashi, Kensaki, dan Kirishima. Sedangkan Tenori dan Hinata hanya diam.

Makan malam selesai, Hinata memutuskan pergi ke balkon dekat ruang makan.

"Kapan aku bisa terlepas dari semua ini, hah!" kata Hinata.

"Setelah kau resmi menjadi milikku. Kau tidak akan dijodohkan denganku lagi, karna kau sudah milikku, mudah, kan?" suara lelaki itu menyahut begitu saja.

"Bedebah kau! Aku akan segera menikah dengan lelaki lain! Dan sebelum kita menikah! Dengan kata lain aku tidak akan menikah denganmu! Wakatta!?"

"Naruto maksudmu?" jawab enteng Tenori.

"Hah! Kenapa harus dia!?" Hinata memalingkan wajahnya.

"Kau yakin dia akan datang?"

Hinata diam.

May I? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang