19

614 41 0
                                    

Mencuri dengan ijin? Anti mainstream bung

*****

Malam yang sunyi, malam yang menyedihkan, dan malam yang menggelisahkan.

Empat jam berlalu sejak kepulangan 'tamu terhormat' dari Hiashi Hyuuga. Kepala keluarga itu sedang berdiri merenung di bawah pohon taman belakangnya hanya dengan menatap langit.

"Kenapa? Kenapa aku tidak bisa menemukan jawabanku sendiri di langit itu? Padahal kau selalu bilang, anata, aku akan menemukan apa yang kubutuhkan dengan menatap langit. Sekarang kau sudah tiada, rasa sesalku selalu tumbuh dan hilang dalam keadaan tertentu. Tapi rasa cintaku tak pernah hilang, dan selalu bertunbuh meski kau tak lagi disisiku. Apa yang harus kulakukan? Aku memberikan petaka buruk bagi anak kita, apakah kau berkenan untuk memaafkanku?" gumam Hiashi setelah empat jam merenung.

Waktu menunjukkan pukul 10 malam, dan Hiashi tidak memiliki niat sedikitpun untuk masuk dan tidur. Bagaimana dia bisa tidur sedangkan masa depan anaknya sedang dalam masalah?

"Apakah... Aku akan menyakiti anakku sendiri? Apakah... Kau bisa menerima keputusanku, anata?" Hiashi mulai terisak. Lelaki yang sudah mengeringkan air matanya sejak 6 tahun lalu, sejak kepergian sang istri, kembali meluap karena anaknya.

Terbukti sudah seberapa besar cinta seorang ayah pada anaknya.

Hiashi tidak memalingkan wajahnya barang 1 mikrometer sekalipun, hingga ia melihat dengan jelas bayangan hitam yang seolah-olah 'terbang'.

Ia mengamati lebih fokus lagi dan alhasil...

BRAK!

Tubuh Hiashi terjatuh akibat dorongan dari atas. Maksudnya tidak bagian kepala... Em... You knowlah..

Hiashi telentang di tanah berumput sehingga ia melihat dengan jelas pemandangan langit yang sesungguhnya.

"Aduh..." rintih seseorang disampingnya.

Hiashi hanya tersenyum menatap langit. "Kau pencuri ya? Sayangnya kau ketahuan, tuh." Hiashi tetap terdiam.

"Tapi terima kasih." Lanjut Hiashi membuat orang disebelahnya heran. "Berkat kau aku bjsa melihat labgit yang sesungguhnya, bintang, dan rembulan yang sesungguhnya."

'Sepertinya pak kepala keluarga ini sedang mengigau? Dia tidur berjalan?' pencuri tak tahu diri.

"Jadi, kau bisa curi apapun yang kau mau, asal jangan mencuri kedua putriku. Aku tidak akan menuntutmu."  Hiashi kembali bicara.

"Terima kasih, tuan. Tapi niatku kemari itu untuk mencuri putri pertamamu." Kata si lelaki di sebelah Hiashi.

"Apa!? Siapa kau?" Hiashi terkejut tapi memutuskan untuk dalam posisi yang sama.

"Hanya anak buahmu, Hyuuga-sama. Aktor baru di agensimu."

"Ada apa kau kemari?"

"Sudah kubilang, kan? Untuk mencuri anak pertamamu. Tapi karna aku pencuri yang punya sopan santun, aku akan meminta ijin darimu terlebih dulu."

"Aneh."

"Aku anti mainstream."

"Lalu apa maksudmu 'mencuri putriku?'"

"Untuk meminangnya. Aku mencuri dengan ijin kan?"

"Anak muda jaman sekarang, hanya bisa bermain kata, ya?"

"Aku akan jujur tentang banyak hal padamu, CEO-sama."

"Apa?" tanya Hiashi dengan raut datar.

"Aku mengenal Hinata sejak masuk SMU. Dia gadis yang cantik, baik, pintar, cerdas, dan kepribadian yang unik serta baik. Hal itu membuatku jatuh hati sejak kami bertemu."

May I? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang